REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --Salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada manusia adalah diturunkannya kitab suci Alquran. Alquran menuntun manusia pada jalan yang diridhoi Allah SWT.
Secerdas apa pun manusia tidak akan dapat mengatur persoalan kehidupan yang begitu kompleks. Kehidupan tidak hanya meliputi kehidupan lahiriyah, tetapi ada juga dimensi batiniyah atau ruhaniyah. Akal pikiran manusia pun tak mampu menjangkau hal-hal yang berkaitan dengan kegaiban.
Karena kasih sayang Allah SWT kepada manusia, Allah menurunkan Alquran Al Karim yang berisi berbagai macam hal yang menyangkut kebaikan manusia, baik kebaikan lahir maupun kebaikan batin, kebaikan dunia ataupun akhirat.
Jauh sebelum Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sejatinya Alquran Al Karim telah ada dan tersimpan dengan baik di lauhil mahfuz. Sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Buruj ayat 21-22.
بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ . فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ .
Artinya: Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, (21). yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. (22).
Alquran diturunkan bersamaan diutusnya nabi akhir zaman, nabi Muhammad SAW. Itu merupakan keputusan atau irodat Allah. Segala yang menjadi keputusan dan kehendak Allah adalah yang terbaik. Umat nabi Muhammad SAW pun menjadi umat terpilih membawa amanah kalamullah yang agung yaitu Alquran Al Karim.
Karena Alquran adalah kitab suci yang diturunkan untuk keselamatan manusia baik dunia dan akhirat maka Alqruan pun mempunyai berbagai konten. Salah satu di antaranya adalah bahwa Alquran itu kitab yang penuh berkah. Apa itu keberkahan? keberkahan adalah banyaknya kebaikan pada sesuatu dan menetapnya kebaikan itu pada sesuatu.
Apabila keberkahan itu hinggap pada ilmu maka ilmunya menjadi berkah. Apabila keberkahan itu hinggap pada tempat, tempatnya menjadi berkah. Apabila hinggap pada umur, umurnya menjadi berkah. Walau umurnya begitu pendek tapi begitu bermanfaat bagi masyarakat.
Allah telah memberikan gambaran tentang keberkahan itu. Masjid Al Aqsha itu adalah masjid yang penuh berkah. Masjid Al Aqsah dan negeri-negeri sekitarnya penuh dengan keberkahan. Banyaknya nabi-nabi yang diutus oleh Allah di sekitar Palestina di Syam itu menunjukan keberkahan dari tempat. Baitullah, Ka'bah atau Masjidil Haram juga keberkahannya demikian besar sekali.
Lalu bagaimana dengan Alquran. Allah SWT menegaskan tentang keberkahan Alquran pada surat Al Anam ayat 92.
وَهَٰذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا ۚ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَهُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
Artinya: "Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dn mereka selalu memelihara sembahyangnya,".
Kata mubaroqun menunjukan arti bahwa jangkauan dari keberkahan Alquran itu sangat begitu luas. Sebab itu, untuk memperoleh keberkahannya seseorang haruslah berinteraksi dengan Alquran. Seseorang yang berinteraksi dengan Alquran tidak akan mendapatkan kekecewaan sedikit pun. Melainkan orang tersebut diliputi keberuntungan bahkan hingga di alam akhirat. Orang yang senantiasa berinteraksi dan cinta dengan Alquran maka akan dibangkitkan dengan Alquran dan memperoleh syafaat.