Senin 04 Dec 2023 13:46 WIB

Mahfud Tegaskan Pemilu yang tak Baik tidak akan Membawa Keberkahan untuk Indonesia

Mahfud mengajak kiai memberikan kesadaran pada masyarakat untuk memilih sesuai nurani

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD saat bersilaturahim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Ahad (3/12/2023).
Foto: dok tpn ganjar mahfud
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD saat bersilaturahim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Ahad (3/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyebut Indonesia tidak akan menjadi negara berkah jika proses pemilu tidak berjalan dengan baik. Hal itu disampaikan Mahfud saat bersilaturahim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Ahad (3/12/2023).

"Indonesia tidak akan berkah jika pemilunya tidak baik. Kalau proses pemilunya baik, maka berkahnya juga ada," kata Mahfud seperti dikutip dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (4/12/2023).

Baca Juga

Mahfud mengajak para kiai untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat agar memilih sesuai hati nurani mereka dan bukan karena dirayu, dijanjikan, atau bahkan diberi uang oleh tim pasangan calon.

Cawapres dari Capres Ganjar Pranowo ini mengaku optimistis dapat memenangkan Pemilu 2024. Menurut Mahfud, kepercayaan itu berdasarkan pada banyaknya dukungan dari para kiai dan santri di Indonesia terhadap pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Mahfud mengaku tidak yakin sejumlah kiai, yang sudah mendeklarasikan dukungan kepada pasangan tertentu, akan benar-benar mendukung mereka. Dia tetap berkeyakinan bahwa hati nurani para kiai dan santri tetap pada Ganjar-Mahfud. "Deklarasi para kiai kepada pasangan tertentu itu hanya formalitas," kata Mahfud.

Sementara itu, Kepala Ponpes Nurul Jadid Abdul Hamid Wahid mengatakan dirinya sudah tidak asing dengan sosok Mahfud. Abdul Hamid Wahid menjelaskan dirinya pernah bersama Mahfud menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2004-2009.

"Beliau (Mahfud) merupakan sosok yang disiplin, tegas, kokoh, dan ketika memiliki keyakinan selalu istiqamah," kata Wahid.

Dia menjelaskan kedatangan Mahfud ke Ponpes Nurul Jadid bertujuan untuk menjalin tali silaturahim dengan para kiai dan ulama. Kunjungan Mahfud ke Ponpes Nurul Jadid itu merupakan rangkaian kampanye hari keenam. Selain itu, Mahfud juga melakukan kunjungan ke Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Situbondo dan berkunjung ke Bondowoso, Jawa Timur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement