REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi menyatakan bahwa perangkat ajar kesehatan dapat mendukung kampanye sekolah sehat.
"Peningkatan literasi melalui pemanfaatan perangkat ajar pada platform merdeka mengajar ini, diharapkan dapat mendukung upaya kampanye sekolah sehat," kata Maria dalam peluncuran perangkat ajar kesehatan yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin.
Perangkat ajar kesehatan diluncurkan oleh Kemenkes berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Agama (Kemenag) untuk mengenalkan konsep kesehatan pada para siswa sejak dini, mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP, hingga SMA atau yang sederajat.
Maria menjelaskan, peluncuran perangkat ajar kesehatan ini adalah bagian dari transformasi kesehatan pada pilar kesehatan primer, dengan penguatan layanan melalui upaya promotif untuk menjaga masyarakat agar tetap sehat.
"Berdasarkan beban pemetaan kesehatan, dari seluruh siklus hidup, telah diidentifikasi 22 topik kesehatan perilaku sehat yang diharapkan dapat dilakukan oleh anak usia sekolah dan dapat ditularkan kepada seluruh anggota keluarga," ujar dia.
Adapun topik-topik tersebut fokus pada perilaku terkait gizi, sanitasi, kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi, imunisasi, aktivitas fisik, pemeriksaan kesehatan, kepatuhan pengobatan, hingga kesiapsiagaan bencana.
Pengembangan perangkat ajar kesehatan ini dilakukan bekerja sama dengan praktisi kesehatan dan pendidikan, organisasi profesi, psikolog anak, Kemendikbudristek, dan Kemenag pada akhir tahun 2022.
"Progres hingga saat ini, ada 19 perangkat ajar kesehatan telah diunggah di platform merdeka mengajar, 27 perangkat ajar kesehatan dalam proses kurasi, 11 perangkat ajar kesehatan siap diusulkan untuk kurasi, dan 94 perangkat dalam proses pengembangan dan finalisasi," paparnya.
Sudah ada tiga perangkat ajar kesehatan yang diunduh oleh guru per November 2023, pertama, yakni "Komik Hore TB Sembuh" (edukasi penyakit tuberkulosis) untuk kelas 1 dan 2 SD, kedua, "Faktor Obesitas pada Anak", untuk fase C SD kelas 5 dan 6, dan yang paling banyak diunduh ketiga yakni "Komik Makan Gizi Seimbang", untuk fase C kelas 5 dan 6.
Perangkat ini, lanjut dia, juga telah diuji coba kepada peserta didik, guru dan tenaga kependidikan, serta petugas puskesmas di tujuh provinsi yaitu Banten, Yogyakarta, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Selatan.
"Semoga kegiatan ini senantiasa membawa manfaat, bersatu sehatkan anak bangsa," demikian Maria Endang Sumiwi.