REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menggoyang-goyangkan kaki saat duduk adalah kebiasaan umum yang diamati pada banyak orang, entah itu halus maupun kuat, gerakan berulang ini sering terjadi tanpa disadari, dan ternyata memiliki fakta psikologis dan kesehatan di baliknya.
Sebagian orang melakukannya dengan menggoyangkan lutut atau mengetuk-ngetukkan kaki. Biasanya, gerakan ini melibatkan gerakan ritmis pada salah satu atau kedua kaki sambil duduk.
Dilansir dari Times of India, Selasa (5/12/2023), meskipun mungkin tampak seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, namun hal ini dapat mengungkapkan wawasan menarik tentang psikologi seseorang atau beberapa wawasan serius tentang kesehatan mereka, tergantung pada setiap orang.
Implikasi kesehatan
Dalam beberapa kasus, kebiasaan ini yang dilakukan terus-menerus dapat menjadi gejala Restless Leg Syndrome (RLS), gangguan neurologis yang ditandai dengan keinginan yang tak tertahankan untuk menggerakkan kaki.
Gemetar kaki yang berlebihan terkadang dapat menjadi tanda kecemasan yang meningkat atau gangguan terkait stres yang memerlukan perhatian dan penanganan.
Orang dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dapat menunjukkan perilaku gelisah, termasuk menggetarkan kaki, karena kesulitan mereka dalam mempertahankan perhatian dan tetap diam.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan diagnosis yang tepat jika kebiasaan ini mengganggu atau membuat khawatir, bijak mendapatkan diagnosis yang tepat alih-alih langsung mengambil kesimpulan.
Wawasan psikologis
Orang yang terbiasa menggoyangkan kaki sering menunjukkan tingkat energi atau kegelisahan yang lebih tinggi. Ini bisa jadi cara untuk menyalurkan kelebihan energi atau kegelisahan, yang berfungsi sebagai jalan keluar bawah sadar untuk watak aktif mereka.
Dalam situasi tertentu, menggoyangkan kaki dapat menandakan kebosanan atau kurangnya keterlibatan. Ketika pikiran mengembara atau menjadi tidak tertarik, tubuh mungkin mencari cara untuk mengalihkan perhatian, yang mengarah ke gerakan berulang ini.
Bagi sebagian orang, menggoyangkan kaki berfungsi sebagai mekanisme mengatasi stres atau kecemasan. Gerakan yang berulang ini dapat memberikan rasa lega atau pengalihan perhatian pada saat-saat tegang atau cemas, menawarkan cara untuk mengelola emosi.
Jika ini adalah kasus stres, mengatasi penyebabnya dan menemukan cara yang lebih sadar untuk menenangkan diri, seperti yoga atau latihan pernapasan, dapat membantu.
Ciri-ciri kepribadian
Kebiasaan menggoyangkan kaki terkadang dapat mengindikasikan ketidaksabaran. Orang yang memiliki keinginan kuat untuk bertindak atau hasil yang cepat mungkin menunjukkan perilaku ini sebagai manifestasi ketidaksabaran mereka dalam situasi tertentu.
Mereka yang merupakan multitasker alami atau memiliki ambang batas yang tinggi untuk menangani beberapa aktivitas sekaligus mungkin menunjukkan gemetar kaki saat mereka melakukan tugas-tugas lain secara bersamaan.
Terakhir, menggoyangkan kaki juga dapat dikaitkan dengan kepribadian yang ekspresif dan energik. Hal ini mungkin menandakan sifat yang dinamis dan hidup, yang mencerminkan watak seseorang yang bersemangat.