REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus memproses pergantian nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menajdi tokoh asal Majalengka, Abdul Chalim. Saat ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin juga sudah mengantongi surat usulan itu.
Bey Machmudin mengatakan, meskipun surat sudah diterima, tapi masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui agar nama tokoh salah satu pendiri organisasi islam terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama itu disematkan menjadi nama bandara.
"Baru terima usulan, kami proses nanti seperti apa. Karena kami juga harus ada surat dari DPRD segala macem. Memang usulannya sudah diterima kemarin," ujar Bey di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/12/2023).
Bey memastikan, usulan yang diterima Pemprov Jawa Barat baru dari tokoh di Majalengka serta dari keluarga mendiang Abdul Chalim. Namun, surat usulan dikatakannya harus tetap ada dari legislator, yaitu DPRD Jawa Barat.
"Kemarin sih dari Keluarga dan tokoh-tokoh di Majalengka pas ke Sarah Sechan terkait tokoh nasional. Kami akan proses tapi pertama dari DPRD juga harus ada dukungan," katanya.
Sebelumnya, Bey mengatakan, pergantian nama BIJB Kertajati menjadi Bandara Abdul Chalim bisa saja dilakukan. Namun, hal itu harus ada usulan dari kelompok masyarakat, melalui lembaga legislatif.
"Kalo ada usulan nanti kami proses. Tapi kan harus ada usulan. Kalo perlu nanti kami tunggu," ujar Bey di Gedung Sate, Sabtu (11/11/2023).
Abdul Chalim sendiri mendapatkan gelar sebagai tokoh pahlawan nasional bersama dengan beberapa nama lainnya yang turut diusulkan ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada beberapa waktu lalu.
Adapun enam tokoh pahlawan nasional yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 2023 ini yaitu:
1. Almarhum Ida Dewi Agung Jambe, Bali
2. Almarhum Bataha Santiago, Sulawesi Utara
3. Almarhum M Tabrani, Jawa Timur
4. Almarhum Ratu Kalinyamat, Jawa Tengah
5. Almarhum KH Abdul Chalim, Jawa Barat
6. Almarhum KH Ahmad Hanafiah, Lampung.