REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Erupsi Gunung Marapi yang terjadi akhir pekan lalu menelan banyak korban. Tercatat, ada 22 korban meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
Sebagai pertanggungjawaban banyaknya korban ini, Polda Sumbar berencana memanggil pejabat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar. Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, mengatakan pemanggilan BKSDA untuk dimintai keterangan dan mengkroscek ulang terkait insiden erupsi Gunung Marapi.
"Kita akan panggil dan kroscek kembali insiden yang terjadi di Gunung Marapi. Sebab, di sana BKSDA memungut biaya para pendaki yang bakal melakukan pendakian," kata Dwi Sulistyawan, Rabu (6/12/2023).
Dwi mengatakan, dipanggilnya BKSDA ini selain mereka yang melakukan pengelolaan taman wisata alam (TWA) Gunung Marapi, mereka juga bertanggung jawab atas insiden yang menimpa seluruh pendaki Gunung Marapi.