REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Kedua orang tua Fitria Wulandari (22 tahun), sempat dibohongi berkali-kali oleh sang pembunuh, Rahmat Agil alias Alung (20). Sebelum ditemukan tewas dalam ruko Jalan Doktor Sumeru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada Sabtu (2/12/2023) malam, Fitria tidak pulang ke rumah selama dua hari dan di situlah kebohongan Alung terjadi.
Ibu korban, Trisna Marliani (43 tahun), menceritakan putrinya pergi dibonceng tersangka untuk nongkrong bersama teman-temannya di wilayah Malabar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Kamis (30/11/2023) malam. Namun, sejak saat itu Fitria tak kunjung pulang dan tidak menghubungi kedua orang tuanya.
“Saya chat Alung Jumat (1/12/2023) pagi karena pertama berangkat sama Alung. Kata Alung ‘udah dianterin sampai depan rumah’. Terus dia ngaku mau cek ke teman-temannya yang lain,” kata Trisna ketika ditemui Republika di kediamannya, Rabu (7/12/2023).
Selama seharian penuh, kata Trisna, tersangka yang bekerja sebagai juru parkir mengaku sudah mencoba mencari keberadaan korban. Namun tak kunjung menemukan titik terang dan mengaku buntu.
“Jumat malamnya Alung bilang ‘udah buntu, udah dicari nggak ketemu. Alung tanggung jawab kalau ada apa-apa sama Wulan. Mamah tenang aja’. Tapi tetap saya tungguin, nggak tidur,” ucap Trisna.
Keesokan harinya, sambung Trisna, pada Sabtu (2/12/2023) siang tersangka meminta tolong kepada ayah korban untuk mengatur parkir di sekitar ruko tempat kejadian perkara (TKP). Sekitar pukul 13.00 WIB, tersangka mengabarinya bahwa korban minta dijemput dari Cilebut, Kabupaten Bogor jam 21.00 WIB.