REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Putra KH Syukron Makmun, KH Faiz Syukron Makmun atau yang akrab dipanggil Gus Faiz terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta Masa Khidmat 2023-2028 dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-20 MUI Provinsi DKI Jakarta. Musda MUI DKI ini berlangsung selama dua hari dari Selasa (5/12/2023) hingga Rabu (6/12/2023) di Cipayung Datar, Bogor.
Dalam sambutannya, Gus Faiz berharap semua pengurus MUI DKI Jakarta nantinya bisa menjadi matahari yang bisa memberikan banyak manfaat buat umat.
“Matahari yang di langit hanya ada satu. Tapi, di MUI Provinsi DKI Jakarta bisa banyak matahari, bukan hanya ketua umum saja, agar semua bisa memberikan banyak kehangatan,” ujar Gus Faiz dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/12/2023).
Lebih lanjut, Gus Faiz berkomitmen untuk mengedapankan kebersamaan dan memberikan kesataraan ke semua ormas Islam dalam memimpin MUI Provinsi DKI Jakarta. Dia juga menyampaikan tekad dan komitmennya untuk melaksanakan program-program yang berpedoman pada sembilan khidmat MUI.
Jebolan Universitas Kairo Mesir dan Universitas Madinah ini menjelaskan, kesembilan khidmat MUI tersebut setidaknya untuk menyelesaikan dua amanah dan persoalan. Masalah pertama adalah bagaimana menguatkan amar ma’ruf nahi mungkar. Menurut dia, masalah ini disadari oleh rendahnya pemahaman keagamaan berbasis keimanan dan akhlak.
"Ini berdampak pada dekadensi moral dengan semakin terbukanya ruang kemungkaran serta kemaksiatan di DKI Jakarta," kata Gus Faiz.
Baca juga: Dua Surat Alquran Dibuka dengan Kata Tabarak, Ini Rahasianya yang Agung
Gus Faiz adalah putra KH Syukron Makmun, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta. Gus Faiz bukan orang baru di MUI, sebelumnya dia telah aktif di pengurus MUI Pusat. Kapasitasnya sebagai ulama tidak diragukan lagi karena latar belakang pendidikannya.
Sejak kecil dia sudah dididik dan ditempa oleh sang ayah menjadi kader NU dengan mengikuti berbagai kegiatan dakwah ke daerah.
Saat masih duduk di bangku pendidikan dasar, Gus Faiz bahkan pernah menemani perjuangan sang ayah pada malam hari dari Jakarta ke Buntet Cirebon untuk mengikuti Bahtsul Masail. Sehingga, dia pun harus mengejakan PR saat acara berlangsung.
Baca juga: Kalimat yang Diulang 31 Kali dalam Surat Ar-Rahman, Ini Deretan Rahasianya
Menginjak dewasa, nilai-nilai yang pernah diajarkan sang ayah pun telah terpatri kuat dalam jiwanya, dan Gus Faiz berusaha menerjemahkanya dengan menjadi seorang aktivis muda NU, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Saat menempuh studi di Madinah, Gus Faiz menjadi aktivis NU hingga menjabat Ketua Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Madinah. Sedangkan saat di Mesir, dia kuliah S2 di Universitas Kairo dan mengambil Fakultas Syariah Islamiyah Jurusan Ekonomi Islam. Di negeri Piramida itu, Gus Faiz juga aktif berorganisasi sebagai wakil Rais Syuriah PCI-NU Mesir.