Jumat 08 Dec 2023 13:20 WIB

Kim Jong-un Nangis Seperti Anak-Anak, Ribuan Ibu Korea Utara Pun Ikut Menangis Massal

Kim meminta perempuan di Korea Utara melahirkan lebih banyak anak.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan pidato saat menghadiri Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang, Korea Utara pada Ahad (3/12/2023). Pada pertemuan itu, Kim Jong Un memohon kepada ibu-ibu di Korea Utara untuk memiliki lebih banyak anak. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghentikan penurunan angka kelahiran di Korea Utara.
Foto: Korea News Service via AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan pidato saat menghadiri Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang, Korea Utara pada Ahad (3/12/2023). Pada pertemuan itu, Kim Jong Un memohon kepada ibu-ibu di Korea Utara untuk memiliki lebih banyak anak. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghentikan penurunan angka kelahiran di Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terekam kamera menangis sesegukan seperti anak kecil di hadapan ribuan perempuan negara tersebut yang hadir dalam acara Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang, Ahad (3/12/2023). Kim Jong-un tampak menyeka air matanya menggunakan sapu tangan seusai meminta para perempuan di Korea Utara memiliki lebih banyak anak dan membesarkannya agar mereka mencintai negara.

"Ibu-ibu yang saya cintai, mencegah penurunan angka kelahiran dan pengasuhan anak yang baik adalah tugas rumah tangga yang perlu kita tangani," kata Kim di acara itu sambil menyeka air mata, dikutip The Independent.

Peserta, terutama ibu-ibu yang hadir di pertemuan tersebut pun ikut menangis massal selama acara berlangsung. Ini adalah acara pertama yang digelar dalam 11 tahun terakhir menyusul meningkatnya kekhawatiran atas penurunan angka kelahiran di Korea Utara.

“Menghentikan penurunan angka kelahiran dan memberikan perawatan dan pendidikan anak yang baik adalah urusan keluarga yang harus kita selesaikan bersama ibu kita,” kata Kim Jong-un, yang dilaporkan media Barat memiliki tiga anak.

Kim mengatakan Korut menghadapi sejumlah tugas yang harus diselesaikan ibu-ibu. Antara lain membesarkan anak sehingga bisa meneruskan revolusi, menghilangkan praktik non-sosialis, meningkatkan keharmonisan keluarga dan persatuan sosial hingga membangun cara hidup yang bermoral.

Tak hanya itu, tugas tugas ibu-ibu di Korea Utara lainnya adalah menerapkan kebijakan komunis, saling membantu dan memimpin satu sama lain untuk mendominasi masyarakat. "Menghentikan penurunan angka kelahiran, dan merawat anak-anak dengan baik serta mendidik mereka secara efektif," ujar Kim.

Kim lalu menyebut, "Ini adalah urusan keluarga kita bersama, yang perlu kita selesaikan dengan bergandengan tangan dengan ibu kita."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement