Jumat 08 Dec 2023 15:38 WIB

Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 120 Ribu per Kilogram

Harga sejumlah komoditas sayuran lainnya yang juga mengalami kenaikan. 

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Seorang warga memilih cabai rawit merah yang hendak dibelinya.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Seorang warga memilih cabai rawit merah yang hendak dibelinya.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Harga cabai rawit merah di Pasar Sindangkasih, Kabupaten Majalengka, semakin meroket. Bahkan, kini sudah menembus Rp 120 ribu per kilogram.

Pengelola Pasar Sindangkasih, Supriadi, mengatakan, sepekan yang lalu, harga cabai rawit merah masih Rp 100 ribu per kilogram. Namun, sekarang harganya sudah mencapai Rp 120 ribu per kilogram.

‘’Sudah sejak beberapa hari kemarin naik jadi Rp 120 ribu per kilogram,’’ ujar Supriadi, Jumat (8/12/2023).

Supriadi mengungkapkan, tak hanya cabai rawit merah, kenaikan harga juga terus terjadi pada jenis cabai lainnya.

Seperti cabai merah biasa, yang kini sudah mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Beberapa hari yang lalu, harganya masih Rp 70 ribu per kilogram.

Selain itu, cabai merah beauty juga kini naik menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Begitu pula dengan cabai merah keriting, yang kini juga mencapai Rp 100 ribu per kilogram.

Tak hanya cabe-cabean, harga sejumlah komoditas sayuran lainnya yang juga mengalami kenaikan. Di antaranya, kentang, mentimun dan kol.

‘’Tapi naiknya tidak signifikan. Hanya di kisaran Rp 1 ribu – Rp 2 ribu per kilogramnya,’’ kata Supriadi.

Sementara itu, berbeda dengan sayuran, sejumlah komoditas bahan pokok lainnya di Pasar Sindangkasih masih stabil.

Seperti daging sapi, harganya masih Rp 140 ribu per kilogram, daging kambing Rp 170 ribu per kilogram, daging ayam Rp 40 ribu per kilogram dan telur ayam Rp 28 ribu per kilogram.

Begitu pula dengan beras, harganya juga masih stabil di angka Rp 14 ribu per kilogram untuk beras medium dan Rp 15 ribu per kilogram untuk beras premium. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الْمَلَاِ مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰىۘ اِذْ قَالُوْا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ اَلَّا تُقَاتِلُوْا ۗ قَالُوْا وَمَا لَنَآ اَلَّا نُقَاتِلَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَدْاُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَاَبْنَاۤىِٕنَا ۗ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِالظّٰلِمِيْنَ
Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.” Nabi mereka menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga?” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” Tetapi ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 246)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement