REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan perkembangan pembangunan Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri masih dalam proses kalibrasi dan kemungkinan awal 2024 diresmikan.
"Kami akan finalkan kalibrasi asesmen security dan safety, setelah itu kami berikan rekomendasi. Dari rekomendasi itu swasta akan membuka penerbangan kemana saja, memasarkan dan seyogyanya peresmian itu akan terjadi pada saat sudah dijumpai sejumlah penumpang. Bisa kami katakan akhir Januari atau awal Februari atau akhir Februari (2024) peresmiannya," katanya.
Ia menjelaskan saat ini masih dalam proses kalibrasi untuk Bandara Dhoho Kediri. Beberapa asesmen yang dinilai berkaitan dengan security dan safety, serta komersial.
Ia menyebut, apabila bandara difungsikan tentunya ada error yang datang dan pergi sehingga dalam proses kalibrasi tersebut akan difinalkan baru kemudian Kementerian Perhubungan memberikan rekomendasi.
Proses kalibrasi di Bandara Dhoho Kediri saat ini memasuki hari kedua dan akan berlangsung beberapa hari ke depan. Secara teknis, nantinya setelah Kemenhub menyatakan kalibrasi atau fungsi navigasi berjalan dengan baik, bisa dilakukan take off landing untuk pesawat nonkalibrasi.
"Tapi untuk komersial dibutuhkan waktu untuk mendapatkan perizinan dan juga penumpang," kata dia. Pihaknya juga mengapresiasi keberadaan bandara ini.
Pembangunan ini dilakukan oleh swasta, sehingga hal ini juga patut dicontoh bahwa swasta juga memiliki komitmen untuk membangun Indonesia.
Ia menambahkan, Jatim adalah satu provinsi yang penduduknya nomor dua terbesar di Indonesia sehingga dibutuhkan bandara yang ada di bagian selatan Jatim.
Dengan runway sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, Bandara Dhoho dapat didarati segala jenis pesawat, termasuk untuk melayani penerbangan umroh dan haji.
Bandara Kediri merupakan kolaborasi AP I dengan PT SDHI sebagai tindak lanjut pelaksanaan perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yang diteken PT SDHI dan Kemenhub pada 7 September 2022 yang disahkan melalui penandatanganan kerja sama operasi (KSO) Bandara Kediri oleh Direktur Utama AP I Faik Fahmi dan Direktur Utama SDHI Istata Taswin Siddharta.
Melalui KSO itu, dua perusahaan resmi mengelola dan mengoperasikan bandara tersebut. Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDI), Maksin Arisandi bersyukur, proyek yang sudah lama dicita-citakan tersebut memasuki masa-masa akhir sebelum pengoperasian.
Peletakan batu pertama pembangunan bandara ini dimulai pada 2020 dan pembangunan berlangsung hingga saat ini. "Bandara ini akan menjadi kebanggaan bukan hanya Kediri tapi juga sekitarnya, mataraman," ujar dia.
Sementara itu, saat proses uji coba dengan kalibrasi itu, pesawat King Air 350 melakukan pendaratan di Bandara Kediri. Bahkan, sebelumnya video pendaratan pesawat tersebut ramai di media sosial dan sempat disebut sebagai first landing.