Senin 11 Dec 2023 14:29 WIB

Polisi London Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan 40 Tahun Lalu

Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada 1 Mei 1984 silam.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Seorang pria berusia 58 tahun telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhan Anthony Littler di East Finchley hampir 40 tahun lalu. Littler ditemukan dengan cedera kepala di sebuah gang yang dikenal sebagai The Causeway, dekat stasiun kereta bawah tanah East Finchley di London Utara pada pukul 12.15 pada 1 Mei 1984.

Littler merupakan seorang pejabat eksekutif di Bea dan Cukai berusia 45 tahun. Pria lajang itu tinggal tidak jauh dari stasiun.

Baca Juga

Menurut keterangan kepolisian, Litter diyakini dibunuh dalam "serangan acak" dengan motif pembunuhan juga masih belum diketahui. Menurut laporan Sky News, pembunuhannya tidak pernah terpecahkan, meskipun ada penyelidikan ekstensif pada saat itu dan penyelidikan lebih lanjut pada 1993 dan 2013.

Awal pekan ini, polisi Metropolitan meluncurkan permohonan informasi seputar kematiannya. Petugas yakin ada kaitan dengan penyerangan di daerah yang sama tiga hari sebelum pembunuhan tersebut.

Kemudian, seorang pria berusia 58 tahun ditangkap karena dicurigai melakukan pembunuhan tersebut pada Ahad (10/12/2023). Dia telah diberi jaminan hingga Januari sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

“Penangkapan ini terjadi hanya empat hari setelah permohonan terakhir kami, dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah memberikan informasi," ujar pemimpin penyelidikan DCI Neil John dikutip dari The Guardian.

John pun menyatakan, kepolisian masih perlu berbicara dengan siapa pun yang mungkin menyaksikan kejadian menjelang pembunuhan Litter.

Sepupu Littler, Tricia McClure, menggambarkan saudaranya sebagai pria menyenangkan,  baik hati, dan lembut yang tidak akan menyakiti siapa pun. “Sangat menyedihkan bagi keluarga kami bahwa hal ini terjadi padanya,” katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement