Selasa 12 Dec 2023 13:34 WIB

Keren, Mahasiswa UNS Ciptakan Aplikasi untuk Mengatur Emosi, Seperti Apa?

Pengembangan aplikasi ini bermula dari maraknya perilaku menyakiti diri sendiri.

Tim mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan aplikasi layanan kesehatan mental untuk mengatur emosi pada mahasiswa.
Foto: Antara
Tim mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan aplikasi layanan kesehatan mental untuk mengatur emosi pada mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO---Tim mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan aplikasi layanan kesehatan mental untuk mengatur emosi mahasiswa.

Ketua tim Naurah Nazifah di Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2023), mengatakan pengembangan aplikasi yang dinamakan Narajiwa ini bermula pada keresahan terhadap perilaku Non-Suicidal Self Injury (NSSI) atau perilaku menyakiti diri sendiri yang dilakukan oleh mahasiswa. "Melalui Narajiwa, kami berupaya menurunkan tingkat atau frekuensi perilaku NSSI," katanya.

Baca Juga

Ia mengatakan ada berbagai macam fitur pada aplikasi tersebut, diantaranya menyediakan fitur mood tracker yang berguna mencatat dan memonitor emosi setiap harinya.

"Para pengguna juga dapat curhat dan menuangkan perasaan melalui fitur-fitur seperti nara-cerita dan nara-jurnal. Adapun fitur night capsule berupa afirmasi positif yang dapat didengar kapanpun dan di mana pun. Untuk menikmati fitur-fitur tersebut, pengguna cukup mengakses Narajiwa.web.id melalui HP, laptop, atau komputer," katanya.

Ia mengatakan penggunaan aplikasi tersebut bertujuan membantu mahasiswa dalam mengatur emosi negatif menjadi lebih positif. "Aplikasi ini dikembangkan atas penerapan teori psikologi positif yang mampu membantu mengurangi frekuensi dan intensitas perilaku NSSI bagi pengguna," katanya.

Ia mengatakan pengembangan tersebut diperkuat oleh penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa pengaturan emosi berpengaruh terhadap perilaku NSSI.

"Kami tergerak untuk membuat aplikasi yang dapat membantu mahasiswa mengatur emosi. Melihat karakterisasi mahasiswa yang sangat senang akan digitalisasi dan kepraktisan sesuatu, maka kami merasa intervensi regulasi untuk menangani perilaku NSSI melalui aplikasi berbasis website bernama Narajiwa adalah hal yang tepat," katanya.

Menurut dia, sudah ada sebanyak 185 mahasiswa yang telah mengakses aplikasi hasil program Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tersebut.

Ia merinci 185 mahasiswa itu terdiri dari 70 mahasiswa berperilaku NSSI dan 115 mahasiswa yang tidak berperilaku NSSI.

"Para pengguna Narajiwa mengaku bahwa aplikasi ini mampu membuat mereka menyadari setiap kegiatan yang mereka lakukan dan bersyukur atas apa yang mereka lalui," katanya.

Selain Naurah beberapa mahasiswa lain yang tergabung dalam tim yakni Eka Yulianasari Nurfathonah, Fatimah Nur Muhammad, Lolya Wagmi Atindriya, Ni Putu Gita Indah Cahyani dan Nikta Rosyida Nurul Izzati. Pengembangan aplikasi ini juga memperoleh bimbingan dari Dosen Fakultas Psikologi UNS Farida Hidayati.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement