REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, kondisi ekonomi di Indonesia masuk dalam lima besar terbaik di dunia. Menurutnya, kondisi ini patut untuk disyukuri dan dijaga agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil dan menjadi lebih baik. Hal ini disampaikan Jokowi kepada Penyuluh Pertanian dan Babinsa se-Jawa Tengah, di Pekalongan, Rabu (13/12/2023).

"Kita ini termasuk di dunia masuk lima yang paling baik ekonominya. Ini yang patut kita syukuri dan kita jaga dan rawat agar ekonomi tetap stabil dan meningkat lebih baik," kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan, pascapandemi Covid-19 banyak negara yang menghadapi permasalahan ekonomi dan menjadi pasien IMF, yakni mencapai 96 negara.

"Setelah pandemi Covid-19, negara lain yang guling menjadi pasien IMF itu ada 96 negara, ekonominya runtuh 96 negara menjadi pasien IMF," kata dia.

Selain itu, lanjut Jokowi, dunia saat ini juga sedang menghadapi krisis pangan akibat perubahan iklim dan kondisi geopolitik di dunia. Perubahan iklim yang terjadi menyebabkan gelombang panas panjang sehingga terjadi gagal panen di semua negara.

Kondisi tersebut ditambah dengan adanya perang baik antara Rusia-Ukraina dan juga Palestina-Israel. Perang di Ukraina dan Rusia sendiri berdampak kepada pabrik pupuk di Indonesia. Akibatnya kondisi pupuk menjadi langka dan harganya pun mengalami kenaikan.

"Lima industri pupuk yang kita miliki bahan bakunya dari Rusia dan Ukraina, karena perang, kapalnya tidak bisa membawa bahan pupuk untuk berlabuh ke semua negara, tidak hanya Indonesia," kata Jokowi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika