REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP (Perero), BUMN konstruksi dan investasi, menyatakan sejumlah proyek infrastruktur yang selama ini sedang dikerjakan masih sesuai rencana. Perusahaan berharap proyek-proyek itu selesai berdasarkan kontrak sekalipun sudah memasuki dan akan menghadapi tahun politik di 2024.
"Progres pembangunan sejumlah infrastruktur dan gedung sesuai jadwal dan kontrak sehingga bisa selesai sesuai dengan waktu yang disepakati," kata Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad kepada media usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di kantor perseroan di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Novel, yang didampingi semua jajaran direksi mengatakan dari sejumlah proyek yang dikerjakan PT PP sebagian besar atau sekitar 80 persen merupakan proyek BUMN dan pemerintah.
Perseroan dipercaya mengerjakan 30 proyek strategis nasional (PSN), yang mana 10 proyek telah diselesaikan pada 2023 dan 20 proyek lainnya masih dalam tahap pengerjaan. Dari sektor PSN yang dikerjakan, terdapat 37 persen proyek bendungan, 26 persen proyek pembangunan jalan tol, 13 persen proyek fasilitas prasarana transportasi (bandara dan pelabuhan), sisanya terdiri atas proyek pos lintas batas, serta Proyek Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) dan infrastruktur lainnya.
Selain itu juga terdapat proyek jalan tol, bandara dan pelabuhan misalnya, merupakan infrastruktur yang mampu meningkatkan konektivitas antardaerah dan menurunkan biaya logistik nasional. Selain meningkatkan konektivitas, proyek yang dikerjakan perseroan terbukti mampu memberikan manfaat lainnya seperti proyek bendungan yang dapat mengairi ratusan hektar sawah dan digunakan sebagai pengendali banjir.
Menurut Novel, selama ini perseroan sebagai bagian dari BUMN memang dipacu untuk menguatkan DNA korporasi berkelas dunia di Kementerian BUMN. Semua pencapaian ini tidak lepas dari kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN. Selain itu, pada 2023 ini PT PP bersama Adhi Karya juga mendapatkan 2 paket proyek internasional yaitu Proyek Commuter Railway di Filipina yang telah ditandatangani pada bulan Juli 2023 dengan total nilai kontrak Rp3,5 triliun. Proyek Railway tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mengurangi kemacetan Ibu Kota Manila.
Dalam melaksanakan kegiatan korporasi, Novel Arsyad menyatakan bahwa perseroan mengacu pada tata Kelola perusahaan yang baik (GCG) sehingga semua proses kegiatan korporasi bisa dipertanggungjawabkan. "Kami berkomitmen untuk menerapkan good corporate governance, sehingga semua proses bisnis dan tata kelola Perusahaan dapat dipertanggungjawabkan. Kami mohon dukungan dari berbagai pihak agar pengerjaan PSN dan proyek lainnya dapat selesai sesuai dengan target serta bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan negara," ungkap Novel.