Kamis 14 Dec 2023 07:41 WIB

Kemeriahan Adat Ngarot di Lelea Indramayu, Upaya Jaga Warisan Budaya

Generasi muda di Lelea diharapkan terus menjaga warisan budaya.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Gadis Ngarot saat pelaksanaan upacara adat Ngarot di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (13/12/2023).
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Indrama
Gadis Ngarot saat pelaksanaan upacara adat Ngarot di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (13/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Ribuan warga memadati kegiatan upacara adat Ngarot di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (13/12/2023). Sekitar 70 cuene (gadis) dengan hiasan bunga di kepala dan 50 bujang (jejaka) diarak dari Balai Adat Ngarot menuju halaman Kantor Desa Lelea untuk melaksanakan upacara adat Ngarot.

Pada upacara adat Ngarot ini secara simbolis diserahkan bibit padi, ‘air kahirupan’ (air kehidupan), sarana pertanian berupa cangkul, pedang, dan caping, serta dedaunan, yang terdiri atas daun klaras (daun pisang kering), bambu kuning, daun andong, dan lainnya.

Baca Juga

Kepala Desa Lelea, Raidi, menjelaskan, upacara adat Ngarot ini biasa dilaksanakan sebagai tanda menyambut masa tanam padi saat musim hujan. Diharapkan tanaman padi dijauhkan dari berbagai gangguan penyakit dan hama, serta hasil panennya melimpah.

Adat Ngarot ini sudah dilakukan secara turun-temurun. Hingga kini upacara adat tersebut masih terus dilaksanakan masyarakat Desa Lelea sebagai bentuk pelestarian warisan budaya takbenda itu.

Raidi berharap para bujang dan cuene, serta masyarakat Desa Lelea dapat terus menjaga adat istiadat dan warisan budaya ini. “Khususnya bujang dan cuene yang mengikuti adat Ngarot ini. Selain menjaga seni dan budaya warisan leluhur, juga terus melestarikan bahasa Sunda Lelea,” ujar Raidi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu Ahmad Syadeli mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu mengapresiasi upaya pemerintah desa dan masyarakat Lelea dalam melestarikan adat Ngarot.

Selain melestarikan warisan budaya, pelaksanaan upacara adat Ngarot ini juga dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat dari luar daerah, sehingga bisa turut mendorong perekonomian.

“Adat Ngarot ini bukan hanya dinikmati oleh masyarakat Lelea, namun kini telah menjadi milik bersama, bahkan masyarakat dari luar Kabupaten Indramayu juga berdatangan untuk menyaksikannya. Sekarang Ngarot secara nasional sudah banyak yang memperhatikannya,” ujar Syadeli.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement