REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog dari Universitas Negeri Padang, Erianjoni, menilai maraknya kasus pembunuhan, termasuk di dalam keluarga disebabkan oleh faktor ekonomi. Menurut Erianjoni, pada zaman kemajuan teknologi dan informasi, orang jadi ingin lebih cepat untuk mendapatkan yang ia inginkan.
Padahal, kondisi ekonominya tidak atau belum memungkinkan. Dengan begitu, masalah ekonomi itu berlanjut menjadi tekanan sosial dan akhirnya berubah lagi menjadi persoalan mental.
“Saya rasa persoalan keluarga itu berawal dari masalah ekonomi. Tekan ekonomi terjadi karena adanya tekanan sosial. Dan ketika sudah jadi tekanan mental, orang akan kalap dan tidak lagi berfikir sesuai logika sampai tega membunuh anggota keluarga,” kata Erianjoni, kepada Republika.co.id, Kamis (14/12/2023).
-
Ikatan Alumni ITB Pengda Jabar Lakukan Hearing Calon Ketua
-
-
Ahad , 01 Jun 2025, 16:04 WIB
Prakiraan Cuaca Besok: Hujan di Kota Malang dan Sekitarnya 25 Oktober 2023
-
Ahad , 01 Jun 2025, 15:31 WIB
Kalahkan Petarung Israel, MMA Asal Irlandia Teriakkan: Free Palestine
-
Ahad , 01 Jun 2025, 15:13 WIB
Israel Tuduh Presiden Prancis Kobarkan Perang Salib
-
Ahad , 01 Jun 2025, 14:44 WIB
Syafi Djohan Pilih Ahmed Zaki Lanjut Nakhodai Golkar Jakarta
-