Sabtu 16 Dec 2023 09:57 WIB

Kementan Bawa Produk Bawang Goreng Tembus Pasar Belanda

Upland Project akan terus menggencarkan ekspor komoditas pangan yang telah diolah.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Upland Project dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian berhasil membawa produk bawang goreng hasil produksi petani di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, untuk dipasarkan di Belanda. Pengelola Upland Project Kementan Farakka Sari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (15/12/2023) mengatakan, ada enam ribu bungkus produk bawang goreng yang dikirim dalam ekspor perdana tersebut.

Dia mengatakan, Upland Project akan terus menggencarkan ekspor komoditas pangan yang telah diolah karena dapat memberikan nilai ekonomi lebih bagi hasil pertanian. "Kegiatan Upland bertujuan pula untuk keberlanjutan usaha agribisnis bawang harus didukung dengan adanya kelembagaan yang baik," kata Farakka.

Baca Juga

Bawang goreng produksi kelompok tani yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pertama Indah Rubaru (PIR) itu telah dikontrak senilai 400 ribu dolar AS oleh PT Ben Helen Trading Belanda dengan jangka waktu lima tahun terhitung dari 2023 hingga 2028.

Dia berharap, program Upland Project Kementerian pertanian bisa terus meningkatkan kegiatan pertanian di dataran tinggi agar lebih komprehensif, mulai dari pengembangan hortikultura, dan tanaman pangan.

"Melalui Upland Project dapat memberikan dampak positif seperti mampu swasembada bawang," katanya.

Dalam upaya mendorong hal itu, Kementerian Pertanian memberikan bantuan infrastruktur lahan, irigasi bahkan jalan usaha tani, embung pompa. Semua itu dalam rangka mendorong peningkatan produksi.

Pada 2021 Kabupaten Sumenep terus berusaha meningkatkan produktivitas bawang merah. Luas area tanam sejak hadirnya Upland Project meningkat signifikan, dari awalnya (2020) hanya 701 hektar dengan produktivitas mencapai 7,02 ton per hektar menjadi 1.198 hektar pada tahun 2022 dengan produktivitas per hektar juga meningkat menjadi 7,36 ton per hektar.

Saat ini tidak hanya pasar internasional yang telah menjalin kerja sama dengan Korporasi Petani Rubaru, beberapa perusahaan nasional juga telah menjalin kerja sama antara lain PT Eden Pangan Indonesia.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang hadir dalam kegiatan ekspor perdana tersebut menyampaikan apresiasinya kepada Upland Project Kementan yang aktif mendorong pertanian di Sumenep menjadi lebih baik dengan meningkatkan produktivitas dan pendapatan para petani.

Ia menilai, Upland Project telah berhasil menerapkan sistem pertanian terpadu yang menyelaraskan antara sektor hulu (on farm) dan pascapanen (off farm) yang terintegrasi.

Selain produksi, Upland Project juga telah memastikan petani bisa mendapatkan hasil penjualan yang terbaik, sehingga akan meningkat pendapatannya.

Kementerian Pertanian juga telah memberikan ruang harapan baik kepada petani. Bawang merah merupakan salah satu dari berbagai hasil bumi yang diharapkan dapat menjadi salah satu proyek percontohan produk pertanian hingga dapat ekspor.

"Ini menjadi proyek percontohan. Keunggulan bawang merah Rubaru toleran Fusarium sp dan spodoptera exigua, mampu beradaptasi di ketinggian 10-500 meter," katanya.

Ekspor perdana bawang goreng merupakan pintu awal untuk memberikan peningkatan kesejahteraan kepada petani. Fauzi berharap para petani dapat menjaga semangat agar produksi dan kualitas bawang merah dapat tetap terjaga sehingga memenuhi kebutuhan ekspor yang dibutuhkan.

"Ruang ini merupakan pintu awal kita dalam memberikan kesejahteraan masyarakat petani, sehingga kita harus fokus terhadap kualitas produk dan kemasan yang dijadikan product knowledge," kata Fauzi.

Dengan masuknya produk bawang goreng di pasar di Belanda, diharapkan dapat membuka pintu untuk kerja sama dengan negara lain seperti Belgia, Inggris, dan yang lainnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan akibat dampak perubahan iklim. Beragam komoditas yang rentan terhadap inflasi, harus diberi perhatian khusus. Pengolahan pascapanen seperti bawang goreng ini memberikan nilai lebih terhadap hasil pangan.

“Dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Penting bagi kita untuk terus berkomitmen menjaga pasokan komoditas strategis agar tidak terjadi pergolakan harga dan stok di pasaran,” ujar Amran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement