REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Pada musim libur akhir tahun, pengelola Solo Safari memperkirakan kawasan wisata tersebut akan dikunjungi lebih dari 1.200 orang dalam satu hari, melebihi musim libur lebaran yang lalu.
General Manager Solo Safari Shinta Adithya di Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/12/2023), mengatakan, salah satu faktor yang menarik kedatangan pengunjung adalah pembangunan fase kedua lokasi tersebut ditargetkan selesai pada 22 Desember.
“Kalau kita berkaca pada hari libur Lebaran yang kemarin, H+2 itu dikunjungi sekitar 1.200 orang dalam satu hari. Kalau nanti, karena satwa dan juga fasilitas yang lebih banyak itu kita perkirakan akan bisa lebih banyak dari musim Lebaran yang lalu,” kata Shinta.
Solo Safari akan mengadakan acara grand opening atau pembukaan lokasi taman satwa tersebut pada 22 Januari. Pada saat itu, berbagai satwa dan juga fasilitas juga akan dipamerkan. “Pada saat grand opening nanti, kita akan hadirkan satwa-satwa baru seperti unta tunggang, buaya, kuda nil, dan juga akan ada kubah burung terbesar di Solo,” ujar Shinta.
Pembaruan pada Safari Solo dinilai bisa menarik perhatian pengunjung baik dari Surakarta, luar Surakarta dan bahkan mancanegara. Solo Safari yang mengusung konsep walking safari itu memang ingin memberikan kesan yang berbeda dengan Taman Safari lainnya. Area seluas 13,9 hektare itu dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk bisa lebih dengan berbagai satwa yang dihadiri sambil memberi makan satwa-satwa tersebut.
Tidak hanya fokus menghadirkan satwa-satwa yang baru, pihak Safari Solo juga akan membuka berbagai wahana bermain yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung. Solo Safari sebelumnya dikenal sebagai Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, berdiri sejak 1878. Pada awal tahun ini, Taman Safari merombak taman satwa tersebut menjadi kebun binatang dan menghadirkan banyak satwa baru.