Senin 18 Dec 2023 23:05 WIB

Penduduk Pesisir Lebih Miskin, Bappenas: Pembangunan Ekonomi Biru Masih Terjal

Perjalanan menuju pembangunan ekonomi biru masih terjal dan banyak tantangan.

Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan, perjalanan menuju pembangunan ekonomi biru masih terjal dan banyak tantangan.

“Salah satunya, penduduk yang tinggal di wilayah pesisir itu cenderung lebih miskin (dibandingkan non-pesisir). Di sasaran pembangunan, nilai tukar nelayan seringkali kita coba harusnya lebih besar lagi. (Selain itu), aspek sosial, lingkungan pesisir dan laut sering terdampak negatif dari sampah-sampah plastik,” kata Suharso dalam Indonesia Development Forum 2023 di Batam, Kepulauan Riau, Senin (18/12/2023).

Baca Juga

Tingkat kemiskinan di daerah pesisir memiliki persentase sebesar 11,02 persen, sementara penduduk non-pesisir 8,67 persen. Terkait tantangan dari pelestarian ekosistem perairan Indonesia, diperkirakan ada 12,87 juta ton per tahun limbah plastik berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kemudian, data KLHK tahun 2020 mencatatkan 72 persen sampah plastik tidak terolah sebagai dampak dari kurangnya infrastruktur dan manajemen pengolahan sampah.