REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana mendorong Indonesia menjadi 10 besar ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030 melalui sektor manufaktur sebagai penopang utama. Memasuki era industri 4.0, perusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Ronny P Sasmita, Senior Analyst Indonesia Strategic and Economic Action Institution dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (19/12/2023), mengatakan era Industri 4.0 mendorong pelaku industri mengoptimalkan sistem produksi melalui otomasi digital dan pemanfaatan IoT.
"Hal ini memberikan peluang besar bagi industri manufaktur untuk meningkatkan banyak hal antara lain efisiensi dan produktivitas, produk dan layanan, keselamatan dan keamanan kerja, serta daya saing untuk memperkuat posisi pelaku industri di pasar," ujar Ronny.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Dadang Asikin selaku Chairman Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia. Menyambut Industri 4.0, perlu ada perubahan mindset dengan mempersiapkan diri terhadap trend baru yang mulai bergeser kepada era digitalisi atau robotik.
"Pentingnya dukungan infrastruktur seperti internet, artificial intelligence dan tenaga kerja yang terampil juga sangat diperlukan untuk mengatur kinerja dan efisiensi produksi di era industri 4.0. Dengan kolaborasi penthahelix antara akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas,dan media diharapkan bisa mengembangkan ekosistem industri 4.0 yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi semua pihak,” ujarnya.
Tren efisiensi di era Industri 4.0 sendiri juga disebut mempengaruhi permintaan solusi pelumasan industri manufaktur di Indonesia. Lukman Hakim, B2B Commercial Sales General Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia menjelaskan bahwa secara umum, semua mesin membutuhkan pelumas. Namun, terdapat beberapa mesin yang menuntut produktivitas dan presisi tinggi serta tingkat downtime yang rendah sehingga membutuhkan solusi pelumasan berteknologi tinggi.
"Sehingga, melihat tren industri saat ini, tentunya pelaku industri pasti akan mencari solusi pelumasan yang bisa memberikan fitur keandalan presisi, perlindungan komponen untuk menekan downtime produksi dalam kaitannya mengejar produktivitas dan efisiensi biaya produksi korosi serta kemudahan perawatan,” ujar Lukman.
“ExxonMobil akan mendukung penuh visi pemerintah dalam usaha efisiensi dan produktivitas industri di Indonesia melalui solusi holistik yang menggabungkan produk pelumasan terbaik dan layanan canggih yang didukung oleh para ahli. Untuk mendukung sektor manufaktur Indonesia ke depan, kami akan terus mengembangkan berbagai produk pelumasan dan layanan yang dikhususkan bagi pelaku industri yang membutuhkan solusi pelumasan di berbagai industri seperti industri plastik, tekstil, pengolahan logam dan FMCG,” katanya lagi.
Sejalan dengan tren industri manufaktur, tambah Lukman, EMLI menghadirkan rangkaian produk pelumas berbagai varian produk pelumas yang dikhususkan untuk industri manufaktur bagi pengguna mesin Computer Numerical Control (CNC) untuk membantu kinerja mesin tetap presisi dengan perlindungan yang baik di event Manufacturing Expo 2023.