Selasa 19 Dec 2023 15:53 WIB

Pratikno tak Sepakat dengan BEM UGM, Presiden Bukan Alumnus Memalukan, Tapi Membanggakan

Pratikno menilai kritik BEM UGM ke Jokowi wajar, ekspresi dalam demokrasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Majelis Wali Amanat UGM, Pratikno berfoto dengan peserta usai Rapat Terbuka Universitas Gajah Mada dalam rangka Dies Natalis ke-74 UGM di Grha Sabha Pramana, Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Ketua Majelis Wali Amanat UGM, Pratikno berfoto dengan peserta usai Rapat Terbuka Universitas Gajah Mada dalam rangka Dies Natalis ke-74 UGM di Grha Sabha Pramana, Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada (MWA UGM) Pratikno menanggapi soal kritikan mahasiswa yang menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumnus paling memalukan. Ia menilai hal tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan mahasiswa. 

"Itu kan biasa kita kan pernah jadi aktivis juga, biasalah ekspresi dalam berdemokrasi," kata Pratikno di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Selasa (19/12/2023). 

 

Kendati demikian ia tak sependapat dengan kritikan yang dilontarkan BEM UGM kepada Presiden Jokowi, Menteri Sekretaris Negara tersebut memandang jokowi justru pantas menyandang alumni paling membanggakan. "Kita menganggapnya alumni yang membanggakanlah," ucapnya. 

 

Sebelumnya BEM KM UGM menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumnus UGM paling memalukan. Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor, mengatakan langkah tersebut merupakan wujud kekecewaan mahasiswa UGM terhadap rezim saat ini.

 

"Ini wujud kekecewaan kita sebagai mahasiswa UGM juga bahwa sudah hampir 2 periode Pak Jokowi memimpin, tapi pada kenyataannya masih banyak permasalahan fundamental yang sampai sekarang belum tuntas terselesaikan," kata Gielbran di UGM, Jumat (8/12/2023) lalu.

 

Gielbran mengatakan Jokowi dinilai tidak mencerminkan nilai UGM. Ia menjabarkan setidaknya ada tiga indikator Jokowi layak menyandang nominasi tersebut. Pertama, anjloknya demokrasi selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi. Kedua, di akhir jabatannya Jokowi menghendaki perpanjangan kekuasaan. Ketiga, terpampang jelasnya dinasti politik.

 

"Oleh karena itu saya rasa pantas menobatkan alumnus UGM paling memalukan," ucapnya.

 

BEM KM UGM menuangkan ekspresinya dengan memasang baliho berukuran 3x4 di sekitaran Bundaran UGM pada Jumat (8/12/2023). Banner tersebut menampilkan sosok Jokowi dalam dua sisi. Setengah sisi menampilkan Jokowi mengenakan jas hitam dan mengenakan mahkota. Setengah sisi lainnya memperlihatkan Jokowi mengenakan jaket almamater UGM dan menggunakan caping.  "Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan Mr Joko Widodo," isi baliho tersebut. 

 

Namun belakangan muncul baliho serupa dengan tulisan berbeda. Kata "Memalukan" telah berubah menjadi "Membanggakan".  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement