REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dianggap memiliki kemampuan yang cukup untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan meningkatkan perekonomian dalam negeri.
Berdasarkan hasil survei Populi Center yang dilakukan pada periode 28 November hingga 5 Desember 2023, Prabowo-Gibran dianggap sebagai pasangan yang mampu mengendalikan harga-harga dengan persentase sebesar 40,1 persen.
Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Prabowo-Gibran sebagai pemimpin setelah masa jabatan Presiden Jokowi mencapai 79,5 persen, menurut hasil survei dari Populi Center.
Dedek Prayudi, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil oleh timnya jika mereka memenangkan Pemilihan Presiden 2024.
Menurutnya, ini sudah tercakup dalam 8 Asta Cita Prabowo-Gibran, dengan penekanan pada konsep swasembada pangan yang dijelaskan dalam poin kedua.
Dalam penjelasannya, Dedek menggarisbawahi empat poin kunci. Pertama, reformasi birokrasi untuk memberikan kepastian kepemilikan lahan kepada para petani.
"Ini yang menjadi prioritas pertama," kata Dedek dalam rilisnya, Selasa (19/12/2023).
Selanjutnya, poin kedua adalah memastikan ketersediaan pupuk lokal yang berkualitas dan terjangkau. Poin ketiga adalah memotong rantai pasokan hasil produk pertanian.
"Poin keempat adalah melanjutkan program yang sudah dimulai oleh Presiden Jokowi, yaitu food estate," ungkap Dedek.
Prabowo-Gibran bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) mereka akan selalu siap untuk melakukan operasi pasar. Artinya, ketika harga-harga melonjak, pemerintah akan melepas stok pangan nasional agar harga tetap stabil dan konsumen terlindungi.
Selain itu, Prabowo-Gibran juga bertekad untuk mendorong kerja sama antara Perum Bulog dengan ID Food agar menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pangan dengan manajemen stok yang sesuai dengan standar internasional.
Selanjutnya, Prabowo-Gibran berencana untuk meningkatkan jumlah gudang dan menerapkan teknologi penyimpanan yang lebih baik agar stok pangan dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak.