Kamis 21 Dec 2023 09:55 WIB

Keutamaan Sholat Dhuha Sebagai Sedekah Tubuh, Ini Niat dan Bacaan Doanya

Waktu sholat Dhuha sebenarnya adalah mulai matahari terbit seukuran satu tombak.

Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Sholat Dhuha
Foto:

Waktu sholat dhuha

Dilansir di laman resmi PBNU, ada ketentuan waktu utama melaksanakan sholat dhuha. Waktu sholat Dhuha sebenarnya adalah mulai matahari terbit seukuran satu tombak sampai waktu zawâl sebagaimana telah disebutkan.

Namun, ada waktu yang lebih utama yaitu ketika terik matahari telah terasa panas. Dalam fiqih diistilahkan dengan rumus: ‘setelah melewati seperempat siang’ (dihitung dari awal subuh). Kira-kira mulai sekitar jam 9 pagi

Imam Muslim meriwayatkan:

 عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رضي اللهُ عنه: أَنَّهُ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى، فَقَالَ: أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ في غَيْرِ هذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ؟ إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِيْنَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ (رواه مسلم)

Artinya: “Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam radliyallahu ‘anh, sungguh ia pernah melihat segolongan orang melakukan sholat Dhuha, lalu ia berkata: ‘Tidakkah kalian tahu, bahwa sholat dalam waktu ini lebih utama? Sungguh Rasulullah SAW bersabda: ‘Sholat kaum awwâbîn (sholat Dhuha) adalah saat kaki anak-anak unta merasakan panasnya bumi karena terik matahari’” (HR Muslim; lihat Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Syarhun Nawawi ‘alâ Shahîh Muslim, [Bairut, Dâr Ihyâ’it Turâtsil ‘Arabi, 1292 H], juz VI: 30).

Hikmah sholat Dhuha pada waktu utama ini adalah agar setiap seperempat siang tidak kosong dari sholat. Seperempat siang pertama ada sholat Shubuh, seperempat siang kedua ada sholat Dhuha, seperempat siang ketiga ada sholat Dhuhur, dan seperempat siang keempat ada sholat Ashar. (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, (Bairut, Dârul Fikr), halaman 102).

Infografis sholat dhuha...

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَيَوَدُّ اَحَدُكُمْ اَنْ تَكُوْنَ لَهٗ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ لَهٗ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۙ وَاَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهٗ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاۤءُۚ فَاَصَابَهَآ اِعْصَارٌ فِيْهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ ࣖ
Adakah salah seorang di antara kamu yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tuanya sedang dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya.

(QS. Al-Baqarah ayat 266)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement