Kamis 21 Dec 2023 21:48 WIB

Penelitian Temukan Tanda Biologis di Bulan Saturnus   

Enceladus ialah tempat pesawat mendarat untuk mengambil jejak bahan kehidupan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani   / Red: Friska Yolandha
Penelitian baru menunjukkan bahwa ada tanda-tanda biologis di permukaan bulan Saturnus, Enceladus.
Foto: nasa
Penelitian baru menunjukkan bahwa ada tanda-tanda biologis di permukaan bulan Saturnus, Enceladus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian baru menunjukkan bahwa ada tanda-tanda biologis di permukaan bulan Saturnus, Enceladus. Enceladus adalah tempat dimana pesawat ruang angkasa dapat mendarat untuk mengambil jejak asli bahan-bahan utama kehidupan. 

Dilansir Space, Kamis (21/12/2023), dipercaya bahwa tanda-tanda biologis ini berasal dari lautan bawah permukaan di dalam tempurung es dunia. 

Baca Juga

Enceladus telah lama diketahui menyimpan molekul-molekul organik, senyawa yang terdiri dari karbon, okisgen, dan nitrogen, di lautan-lautan bawah permukaannya. Sebelum jatuh ke permukaan Saturnus pada tahun 2017, pesawat luar angkasa Cassini terbang melintasi gumpalan material yang meletus melalui celah di permukaan Enceladus, mendeteksi molekul-molekul organik seperti metana dan etana, serta senyawa kompleks lainnya yang mencapai sejumlah ketinggian sangat tinggi. 

Sekitar 90 persen butiran besar material ini, yang diluncurkan ribuan mil di atas Enceladus, tidak benar-benar lolos dari sistem Saturnus. Sebaliknya, mereka jatuh kembali ke permukaan bulan Saturnus, kata para ilmuwan sekarang, di mana mereka secara teoritis dapat dikumpulkan dan diperiksa oleh pesawat ruang angkasa. 

Amanda R Hendrix, ilmuwan senior di The Planetary Science Institute dan pemimpin penelitian, dalam sebuah pernyataan, mengatakan kita dapat belajar banyak tentang potensi biosignature di lautan Enceladus dengan mengirimkan misi ke permukaan Enceladus. 

“Sebelumnya, ada anggapan bahwa untuk mengambil sampel material paling segar dari lautan Enceladus, Anda harus terbang melintasi gumpalan tersebut dan mengukur butiran serta gas dari gumpalan tersebut,” kata Hendrix. 

“Tetapi sekarang kami tahu bahwa Anda dapat mendarat di permukaan dan yakin bahwa instrumen Anda dapat mengukur bahan organik yang relatif murni, yang bersumber dari laut,” ujar dia. 

Beberapa molekul organik di gumpalan Enceladus yang mungkin merupakan sidik jari kehidupan biologis, mungkin dihancurkan oleh sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Itu berarti ada keinginan untuk mendapat molekul-molekul ini selagi masih alami. 

“Kita tahu bahwa lautan Enceladus bisa dihuni berkat pengukuran-pengukuran Cassini. Kita tahu ada air cair, energi, dan bahan kimia karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, fosfor, dan belerang. Ini adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk kehidupan yang kita tahu,” ucap Hendrix. “Jika kita ingin mengetahui apakah ada tanda-tanda biologis yang berasal dari laut yang terdapat dalam butiran gumpalan, kita perlu butiran ini semurni mungkin dan tidak terkena sinar UV.” 

Untuk menemukan tempat di....

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement