Jumat 22 Dec 2023 22:10 WIB

Cak Imin Usung Slepetnomics Genjot Ekonomi Indonesia

Cak Imin menyampaikan slepet merupakan simbol kesetaraan dan keadilan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Foto: Antara
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akan menerapkan Slepetnomics sebagai jurus meningkatkan perekonomian Indonesia. Cak Imin menyampaikan slepet merupakan simbol kesetaraan dan keadilan.

"Sarung itu lembut, tapi di tangan orang yang baik bisa jadi slepet atas ketidakadilan dan kecurangan," ujar Cak Imin saat menyampaikan pernyataan penutup dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Baca Juga

Cak Imin mengkritik pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang cenderung lemah dalam mengambil keputusan. Cak Imin menilai tidak ada keberanian untuk mewujudkan aturan main yang adil dan berpihak kepada rakyat dalam kebijakan ekonomi Indonesia saat.

"Itulah kenapa kami gagas Slepetnomics sebagai solusi ekonomi kita, segala ketidakadilan kita slepet," ucap Cak Imin. 

Cak Imin mengklaim Slepetnomics merupakan gagasan ekonomi yang sudah diuji para pakar dan berbasis pengalaman batin dan pengalaman rasa. Dengan program ini, Cak Imin meyakini alokasi pembangunan akan lebih terukur. 

"Ke depan, proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat hanya untuk memenuhi selera tertentu, kita harus slepet," sambung Cak Imin. 

Cak Imin juga menjanjikan perubahan berupa pemerataan dan pembangunan di kota dan desa di seluruh Indonesia. Cak Imin mengatakan Slepetnomics juga akan membangun lapangan usaha yang adil dan sehat bagi pelaku usaha. 

"Ke depan, kecurangan pembuat aturan yang merangkap sekaligus pemain bisnis harus kita slepet, kita bangun kesetaraan bagi semua pelaku usaha untuk maju bersama," kata Cak Imin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement