REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pihak Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) Provinsi Bengkulu mengimbau masyarakat memperbanyak mengonsumsi ikan laut atau ikan air tawar. Imbauan ini diberikan agar masyarakat setempat terhindar dari berbagai jenis penyakit.
Kepala Stasiun Karantina Ikan Kelas I Fatmawati Bengkulu Sugeng Prayogo mengatakan, dengan mengonsumsi ikan, masyarakat akan semakin sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit seperti penyakit stroke, gagal jantung, serta osteoporosis. "Karena banyak manfaat dari ikan, makanya kami meminta masyarakat agar rutin mengonsumsi ikan agar selalu sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit," katanya, Senin (25/12/2023).
Ia menyebutkan, imbauan tersebut dilakukan sebab ikan memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, dan ikan juga kaya protein dan mineral sehingga baik bagi kesehatan tubuh manusia. Dengan rutin mengonsumsi ikan akan mampu menjaga kesehatan tulang dan gigi, sebab ikan memiliki kandungan yang kaya mineral seperti kalsium, fosfor, dan zinc. Kandungan ini memperkuat tulang dan gigi sehingga terhindar dari osteoporosis.
"Selain itu, rutin mengonsumsi ikan membuat tubuh tidak mudah sakit, karena ikan memiliki kandungan selenium yang akan diolah tubuh menjadi selenoprotein, yang menjaga sel tubuh dan mencegah tiroid," kata Sugeng.
Dia menjelaskan, ikan juga mengandung asam lemak omega tiga dan omega enam yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung. Kandungan tersebut dapat mencegah penyumbatan plak pada pembuluh darah serta menghindari risiko stroke dan gagal jantung.
Selain itu, BKIPM juga terus memantau budidaya ikan di daerahnya guna memastikan ikan di daerah sehat, dan jika ditemukan tidak sehat maka ikan tersebut dipastikan tidak layak untuk dikonsumsi. "Kami selalu memastikan bahwa ikan-ikan yang akan dikirim baik dari dalam maupun luar Bengkulu itu sudah sehat dan layak untuk dibudidaya. Kalau bibitnya sudah sehat, nanti saat dikonsumsi juga akan sehat," katanya.
Pihaknya juga memantau perkembangan pemeliharaan ikan guna mencegah agar ikan yang dipelihara tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya maupun tidak ramah lingkungan.