REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Tiga sumber keamanan dan media Iran mengatakan serangan udara Israel di pinggir Ibu Kota Damaskus, Suriah, menewaskan seorang penasihat senior Garda Revolusi Iran. Tiga sumber itu tersebut penasihat itu adalah Sayyed Raza Mousavi bertanggung jawab mengoordinasikan aliansi militer antara Iran dan Suriah.
"Saya tidak akan memberikan komentar pada laporan asing, yang ini atau yang lain di timur tengah," kata juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, saat menjawab pertanyaan wartawan di konferensi pers, Senin (25/12/2023).
"Militer Israel jelas memiliki tugas untuk melindungi kepentingan keamanan Israel," tambahnya.
Stasiun televisi Iran menyela siaran laporan berita reguler dengan mengumumkan kematian Mousavi. Ia digambarkan sebagai salah satu penasihat terlama Garda Revolusi di Suriah.
Ia dilaporkan sebagai "salah satu orang yang menemani" kepala pasukan elit Garda Revolusi, Quds, Qassem Soleimani yang tewas dalam serangan drone AS di Irak pada tahun 2020. Pada stasiun televisi pemerintah Iran, Duta Besar Iran di Damaskus Hossein Akbari mengatakan Mousavi ditempatkan di kedutaan sebagai diplomat dan ia dibunuh rudal Israel saat pulang dari tempat kerja.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan pembunuhan Mousavi menunjukkan sebagian kelemahan Israel. "Aksi ini tanda frustasi rezim Zionis dan kelemahannya di kawasan yang akan dibayar dengan harga mahal," kata Raisi seperti dikutip media Iran.
Garda Revolusi Iran akan balas Israel...