Rabu 27 Dec 2023 17:06 WIB

Sudah Dinyatakan Punah, Apa Bedanya Pari Jawa dan Ikan Pari Lainnya?

Spesimen pari jawa pertama dan satu-satunya ditemukan pada Juli 1862

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Spesimen pari jawa atau yang dikenal dengan nama latin Urolophus javanicus.
Foto: Edda Aßel, Museum für Naturkunde Berlin [Via
Spesimen pari jawa atau yang dikenal dengan nama latin Urolophus javanicus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernah ditemukan spesimennya pada 1862, spesies pari jawa atau java stingaree kini telah ditanyakan punah. Pakar konservasi belum sepenuhnya mengetahui seluk-beluk spesies ini, tapi ada sejumlah perbedaan antara pari jawa dan ikan pari lainnya.

Dilansir laman Mongabay, Rabu (27/12/2023), spesimen pari jawa pertama dan satu-satunya ditemukan pada Juli 1862 oleh ahli zoologi Jerman, Eduard von Martens. Kala itu, Martens sedang berada di pasar ikan dan menemukan satwa tersebut.

Baca Juga

Saat itu, Martens mengklasifikasikan satwa yang dia jumpai dalam genus pari bulat Trygonoptera, dengan nama ilmiah Trygonoptera javanica. Dia menuliskannya dalam jurnal ilmiah Minatsberichte der Akademie der Wissenschaft zu Berlin di tahun 1864.

Barulah di tahun-tahun berikutnya, para pakar memindahkan spesies ini ke dalam genus pari bulat Urolophus, sehingga pari jawa memiliki nama ilmiah Urolophus javanicus. Secara fisik, ikan pari itu berbentuk bulat dengan satu ekor dengan duri berbisa.

Pari jawa memiliki cakram sirip dada berbentuk lonjong yang lebih panjang dari lebarnya, serta ekor dengan sirip punggung di depan tulang penyengat dan sirip ekornya. Tubuh bagian atasnya berwarna cokelat dengan bintik-bintik yang lebih gelap dan lebih terang. 

Bedanya dengan spesies pari lain, pari jawa cenderung berukuran lebih kecil dan memiliki ekor yang lebih pendek. Spesimen pari jawa yang ditemukan berukuran sekitar 33 cm atau sebesar piring makan. Namun, para ahli tidak mengetahui apakah pari jawa betina itu masih remaja atau sudah masuk usia dewasa.

Karena ditangkap di Jakarta, Indonesia, habitat pari jawa disinyalir ada di dasar lautan sekitar Pulau Jawa, utamanya Teluk Jakarta. Sebaran, kedalaman, dan preferensi habitatnya tidak diketahui dengan pasti hingga kini, tetapi mungkin sangat terbatas. 

Begitu pun mengenai cara reproduksinya, para pakar tidak mengetahuinya secara pasti dan hanya bisa menerka dari satu spesimen yang ditemukan 161 tahun lalu. Kemungkinan besar, pari jawa bereproduksi dengan cara ovovivipar seperti ikan pari lainnya.

Lanjut ke halaman berikutnya....

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement