Kamis 28 Dec 2023 10:29 WIB

Kim Jong-un Perintahkan Militer dan Industri Senjata Percepat Persiapan Perang

Beberapa dekade terakhir, Korut mengalami kelangkaan pangan parah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Layar TV menampilkan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Senin, (18/12/2023).
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Layar TV menampilkan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Senin, (18/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memerintahkan militer, industri amunisi, dan sektor senjata nuklir untuk mempercepat persiapan perang untuk menghadapi apa yang ia sebut langkah konfrontatif yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Amerika Serikat (AS).

Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan saat membahas arah kebijakan untuk tahun baru di pertemuan kunci partai berkuasa, Kim juga mengatakan Pyongyang akan memperluas kerjasama strategis dengan negara-negara "merdeka anti-imperialisme."

Baca Juga

"Ia (Kim-red) menetapkan empat tugas milisi untuk Tentara Rakyat dan industri amunisi, sektor pertahanan sipil dan senjata nuklir untuk mempercepat persiapan perang," kata KCNA dalam laporannya, Rabu (27/12/2023). Korut memperkuat hubungan dengan Rusia. Washington menuduh Pyongyang memasok peralatan militer yang Moskow gunakan dalam perangnya di Ukraina.

Sementara Rusia memberikan bantuan teknis untk membantu Korut memperkuat kapabilitas militernya. Dalam laporannya, KCNA menambahkan di pertemuan tersebut Kim juga mengungkapkan tujuan-tujuan ekonomi untuk tahun depan.

Kim menyebut tahun depan "tahun yang menentukan" untuk mencapai rencana pembangunan lima tahun. "Beliau menjelaskan tugas-tugas penting untuk tahun baru untuk lebih dinamis mendorong sektor-sektor industri penting dan menyerukan stabilitas produksi pertanian di tingkat tinggi," kata KCNA.

Beberapa dekade terakhir Korut mengalami kelangkaan pangan parah, termasuk kelaparan pada tahun 1990-an, yang biasanya disebabkan bencana alam. Pakar internasional memperingatkan penutupan perbatasan selama pandemi Covid-19 memperburuk ketahanan pangan.

Hasil panen Korut pada 2023 diperkirakan naik year-on-year karena cuaca yang mendukung. Tapi, pejabat pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengatakan jumlahnya masih jauh dibawah yang dibutuhkan Korut untuk mengatasi kelangkaan pangan kronis.

Rapat pleno kesembilan komite ke-8 Partai Pekerja Korea yang dimulai Selasa (26/12/2023) lalu, menutup tahun di mana Korut yang terisolasi mengabadikan kebijakan nuklirnya ke dalam konstitusi. Termasuk juga, meluncurkan rudal mata-mata dan meluncurkan rudal balistik antarbenua.

Beberapa tahun terakhir Korut menggunakan rapat partai dan pejabat pemerintah yang berlangsung selama untuk mengumumkan kebijakan penting. Sebelumnya, media pemerintah merilis pidato Kim pada Hari Tahun Baru. 

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement