Jumat 29 Dec 2023 16:40 WIB

Persaingan di MotoGP ke Arah Membosankan, Stoner Goda Kawasaki dan Suzuki Comeback

Adapun balapan saat ini cenderung dikuasai satu nama, Ducati.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pembalap MotoGP Spanyol Alex Rins (kanan) dari tim Suzuki Ecstar dan Takaaki Nakagami (tengah) Jepang dari LCR Honda Idemtsu crah di tikungan pertama balapan Grand Prix Catalonia di trek Circuit de Barcelona-Catalunya, di Montmelo, Barcelona, ????timur laut Spanyol , 05 Juni 2022.
Foto: EPA-EFE/Andreu Dalmau
Pembalap MotoGP Spanyol Alex Rins (kanan) dari tim Suzuki Ecstar dan Takaaki Nakagami (tengah) Jepang dari LCR Honda Idemtsu crah di tikungan pertama balapan Grand Prix Catalonia di trek Circuit de Barcelona-Catalunya, di Montmelo, Barcelona, ????timur laut Spanyol , 05 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Casey Stoner menjelaskan bagaimana MotoGP bisa menggoda Kawasaki dan Suzuki untuk kembali. Stoner tidak pernah menjadi pendukung besar pengembangan aero dan downforce saat ini yang membawa MotoGP ke kecepatan lebih tinggi dari sebelumnya, meskipun hal ini terkadang membawa peningkatan risiko.

Namun, itu bukan alasan utama Stoner ingin melihat perubahan regulasi teknis. Kawasaki dan baru-baru ini Suzuki meninggalkan MotoGP karena tantangan finansial dalam menjalankan proyek di puncak balap. Adapun balapan saat ini cenderung dikuasai satu nama, Ducati. 

Baca Juga

Juara dua kali bersama Ducati dan Honda ini percaya bahwa diperlukan konsistensi yang lebih besar dalam hal peraturan, berapa lama peraturan harus diterapkan, dan biaya yang harus dikeluarkan. "Kami terus berpikir Anda tidak bisa menghentikan perkembangan ini," kata Stoner saat berbicara kepada TNT Sports, seperti dilansir Crash.net, Jumat (29/12/2023).

Tapi menurutnya itu bisa terjadi, terutama di kejuaraan prototipe. Ia menyebut pabrikan tidak membutuhkan hal-hal seperti ini di jalanan sehingga dapat mengatur apa yang dapat dilakukan. Para pihak hanya memerlukan seperangkat aturan yang pada dasarnya berlaku selama 10 tahun.

"Produsen masuk, tahu apa yang bisa mereka sisihkan untuk anggaran, realistis. Bawa kembali Suzuki, Kawasaki, pabrikan lain. Mereka tahu peraturannya sama selama 10 tahun, mereka tidak akan terus-menerus berada di belakang delapan bola, berkata ‘sekarang kami tidak punya anggaran untuk ini’," kata dia.

"Ada banyak hal yang semua orang anggap sedang bergerak maju. Tapi mereka perlu memperlambat. Belum ada satu balapan pun tahun ini yang setiap pembalapnya duduk di kursinya," ujarnya. 

Ia menegaskan, bahwa hal itu memberi tahu ada terlalu banyak hal yang terjadi. Stoner merasa MotoGP terus-menerus mencoba meniru Formula 1, hanya saja dengan lebih banyak perangkat elektronik. Sebagai bagian dari upaya untuk meniru F1, balapan sprint telah menjadi tambahan besar pada olahraga ini musim ini dan Stoner mengatakan hal itu tidak boleh dilakukan.

"Kami tidak perlu meniru Formula 1. Kami menciptakan balapan karena lebar motor kami satu setengah kaki dan Anda dapat memasukkan delapan motor ke dalam satu tikungan. Anda tidak bisa melakukan itu di F1. Kita tidak boleh mencoba meniru mereka dengan balapan sprint. Biarkan saja apa adanya. Anda akan memiliki pengendara yang sama di kursi mereka setiap minggunya," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement