Militer Israel pada Minggu lalu mengatakan pihaknya telah menemukan sebuah terowongan besar di Gaza dekat dengan tempat yang dulunya merupakan jalur penyeberangan sibuk ke Israel.
Hal itu tentu saja menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana pengawasan Israel melewatkan persiapan mencolok yang dilakukan Hamas sebekun melakukan serangan mematikan pada 7 Oktober lalu itu.
Pintu masuk ke terowongan hanya berjarak beberapa ratus meter dari persimpangan Erez yang dijaga ketat dan pangkalan militer Israel di dekatnya.
Militer mengatakan bahwa terowongan itu membentang lebih dari empat kilometer (2½ mil), terhubung dengan jaringan terowongan yang luas di seluruh Gaza dan cukup lebar untuk dilewati mobil. Tentara mengatakan pada hari Minggu bahwa terowongan tersebut memfasilitasi transit kendaraan, militan dan pasokan dalam persiapan serangan 7 Oktober 2023.
Semua sudah tahu bila pada 7 Oktober tersebut para pejuang Hamas dengan menggunakan granat berpeluncur roket untuk menerobos bagian tembok dekat penyeberangan Erez dan menyerbu pangkalan tersebut.
Akibatnya, serangan itu pun menewaskan sedikitnya tiga tentara dan menculik beberapa orang untuk kembali ke Gaza.
Terowongan yang ditemukaan Minggu lalu adalah salah satu dari beberapa tempat di sepanjang tembok perbatasan di mana para militan dengan mudah menerobos pertahanan keamanan Israel. Mereka kemudian memasuki wilayah Israel dan membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 lainnya.
Pemerintah Israel menghadapi seruan gencatan senjata dari beberapa sekutu terdekatnya di Eropa dan dari pengunjuk rasa di dalam negeri.
Hal ini terjadi setelah serangkaian penembakan, termasuk tiga sandera yang mengibarkan bendera putih, menambah kekhawatiran mengenai tindakan mereka dalam perang 10 minggu di Gaza.
Israel mengatakan bantuan dikirim langsung dari Israel ke Gaza untuk pertama kalinya pada hari Minggu, dengan 79 truk masuk dari Kerem Shalom, tempat sekitar 500 truk masuk setiap hari sebelum perang. 120 truk lainnya masuk melalui Rafah bersama enam truk yang membawa bahan bakar atau gas untuk memasak.
Pekerja bantuan mengatakan jumlah tersebut masih jauh dari cukup.
Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini memicu perang dahsyat dan telah berkecamuk selama lebih dari 10 minggu dan merenggut lebih dari 18.000 nyawa di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Menurut pejabat kesehatan Palestina. penghancuran jaringan terowongan Hamas adalah tujuan utama dari Israel. Uniknya sebagian besar jaringan bawah tanah berada di bawah sekolah, rumah sakit, dan kawasan pemukiman.
Adanya kenyataan ini, maka tentu saja pejabat militer, intelijen, dan politik Israel mendapat kecaman keras karena gagal mendeteksi serangan tersebut sebelumnya.
Mayor Nir Dinar, juru bicara militer, mengatakan bahwa dinas keamanan Israel tidak mengetahui tentang terowongan tersebut sebelum tanggal 7 Oktober karena pertahanan perbatasan Israel hanya mendeteksi terowongan yang dimaksudkan untuk memasuki Israel.
“Sejauh yang saya tahu, terowongan ini tidak melintasi Gaza ke Israel dan berhenti dalam jarak 400 meter dari perbatasan, yang berarti indikator tidak menunjukkan bahwa terowongan sedang dibangun,” kata Dinar.
Dia juga menambahkan bahwa pintu masuk, berupa lubang terbuka terbuat semen melingkar yang bentuknya mengarah ke lorong besar, Terowongan ini terletak di bawah garasi serta mampu menyembunyikannya dari drone Israel dan citra satelit.