REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang panik karena kader mereka, Presiden Jokowi lebih berpihak mendukung Prabowo-Gibran, bukan Ganjar-Mahfud. Hal itu disampaikan Nusron untuk merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Prabowo Subianto tidak bisa blusukan menemui rakyat seperti yang dilakukan Jokowi dan Ganjar Pranowo.
Nusron awalnya menegaskan bahwa blusukan bukan hanya milik PDIP. Menurutnya, blusukan untuk mendapatkan informasi langsung dari masyarakat merupakan kegiatan yang bisa dan boleh dilakukan siapa pun, termasuk Jokowi, Ganjar, Prabowo, dan juga Gibran Rakabuming Raka.
"Pak Jokowi blusukan, alhamdulillah. Pak Ganjar blusukan alhamdulillah. Pak Prabowo juga blusukan alhamdulilah. Mas Gibran apalagi mengikuti jejak bapaknya blusukan ke mana-mana," kata Nusron kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu (3/1/2023).
Karena itu, Nusron menilai Hasto melontarkan pernyataan tersebut karena sedang panik. Hasto diyakini sudah kehilangan isu dan momentum lantaran gagal mengaitkan sosok Ganjar dengan Jokowi.
"Mas Hasto sedang panik karena sudah kehilangan isu dan kehilangan momentum, karena selama ini jagoanya itu selalu ingin dikaitkan dengan Pak Jokowi. Saat ini sudah terang benderang Pak Jokowi lebih banyak berpihak dan mendukung ke Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Nusron.
Politikus Partai Golkar itu mengaku tak mau ambil pusing atas pernyataan dari orang yang sedang kebingungan dan panik seperti Hasto. "Jadi, mohon maaf ya pak ya, sampaikan salam saya kepada Mas Hasto, ya kalau lagi bingung jangan begitu lah," ujarnya.