REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meyakini delapan program unggulan Prabowo-Gibran yang telah dihasilkan dapat segera mempercepat pertumbuhan ekonomi menuju target 7 persen. Drajad Hari Wibowo selaku anggota Dewan Pakar TKN menyatakan bahwa delapan program unggulan Prabowo-Gibran tersebut akan berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian dalam negeri.
"Di beberapa kesempatan saya ditanya bagaimana mewujudkan target Program Unggulan Prabowo-Gibran 6-7 persen, ini salah salah satunya, karena ini akan menggelontorkan dana yang sangat besar kepada ekonomi domestik," kata Drajad dalam rilisnya, Senin (3/1/2024).
Visi-misi prioritas dalam bentuk delapan program unggulan Prabowo-Gibran merupakan fokus utama yang akan segera dijalankan apabila Prabowo-Gibran terpilih. Program-program tersebut meliputi peningkatan sektor pertanian, penerapan kartu kesejahteraan, peningkatan gaji ASN, pembangunan desa dan bantuan tunai, pendirian lembaga penerimaan negara, serta pemberian makan siang dan susu gratis kepada anak-anak Indonesia.
Drajad menjelaskan, pemberian makan siang dan susu gratis merupakan salah satu program unggulan yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dia menyebutkan bahwa jumlah anak yang berpotensi mendapatkan manfaat dari program tersebut mencapai 82,9 juta individu.
Sebagai mantan peneliti INDEF, ia menyatakan bahwa melalui program unggulan Prabowo-Gibran tersebut, dapat diproyeksikan berapa banyak persediaan susu yang harus dipersiapkan oleh pemerintah dari peternak lokal. Program ini juga akan memberikan dukungan ekonomi bagi sentra produksi susu dan koperasi-koperasi terkait.
"Jadi bisa dibayangkan untuk memberikan susu gratis kepada sekian puluh juta anak SD itu kita memerlukan suplai susu yang besar sekali, berapa banyak peternak sapi yang harus kita berdayakan, sentra produksi susu, kemudian koperasi, jadi ini akan memutar ekonomi secara cepat," ujar dia.
Drajad menyatakan, program-program seperti pembangunan sekolah unggul, rumah sakit, dan kartu kesejahteraan akan memiliki dampak ekonomi yang sebanding. Dia juga menekankan bahwa program-program unggulan lainnya, seperti pembangunan rumah terjangkau, peningkatan produktivitas lahan pertanian, dan pembentukan lembaga penerimaan negara, juga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Drajad yakin bahwa pendirian lembaga penerimaan negara dapat meningkatkan pendapatan negara hingga 23 persen dari Produk Domestik Bruto. "Penerimaan negara kita ini baru 12 persen, kami ingin menggenjot sampai ke 23 persen, ini bukan sesuatu yang mustahil," kata Drajad.