REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada 93 rumah hunian mengalami rusak ringan hingga parah akibat angin kencang, pada Rabu (3/1/2024). Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono di Gunungkidul, Rabu, mengatakan berdasarkan data yang masuk Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Gunungkidul hingga 18.00 WIB, kejadian bencana angin kencang menyebabkan 93 rumah rusak ringan hingga parah.
"Petugas sementara masih melakukan pendataan di lapangan. Ada potensi kerusakan akan bertambah," kata Purwono.
Ia mengatakan, bencana angin kencang juga menyebabkan dua bangunan sekolah PAUD/TK rusak ringan, satu orang luka ringan, satu orang luka sedang (patah kaki kanan dan kiri), empat titik jaringan listrik PLN terganggu dan 14 titik pohon tumbang.
"Tim Reaksi Cepat (TRC) bergerak memberikan pertolongan dan mengantisipasi kerusakan akibat bencana angin kencang," katanya.
Purwono mengatakan, beberapa wilayah terdampak bencana angin kencang, yakni wilayah Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, Karangmojo, Wonosari, dan Playen. Sebagian besar adalah pohon roboh mengenai rumah ataupun bangunan.
"Sebagian besar pohon tumbang dan rumah bagian atap hingga jaringan listrik," kata dia.
Sementara itu, Panewu Patuk Martono Iman Santoso mengatakan angin kencang menyebabkan pendopo Pasar Tawang, Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul roboh.
"Pendopo ini untuk jualan. Selain yang dari galvalum aman," katanya.
Ia mengatakan, atas kejadian tersebut, satu pedagang Azis, 58, mengalami luka.
"Yang bersangkutan dilarikan ke RSUD Prambanan, Sleman, untuk penanganan yang lebih intensif," katanya.