Kamis 04 Jan 2024 17:45 WIB

Kemendag Naikkan Target Ekspor ke China Jadi 65 Miliar Dolar AS

Total ekspor China periode Januari-November 2023 mencapai 56,57 miliar dolar AS.

Aktivitas proses bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta, Selasa (3/2) (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Aktivitas proses bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta, Selasa (3/2) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi menyebut pemerintah menaikkan target ekspor ke China pada 2024 menjadi 65 miliar–70 miliar dolar AS.

Didi menyampaikan, total ekspor China periode Januari-November 2023 mencapai 56,57 miliar dolar AS. Diproyeksikan nilai ekspor ke China hingga akhir 2023 mencapai 60 miliar dolar AS.

Baca Juga

"Tentu targetnya akan naik 2024, pada 2023 diperkirakan setelah data Desember keluar paling tidak sampai 60 miliar dolar AS. Tahun depan (2024) kalau kita rata-ratakan naik 2,5 persen, insya Allah bisa 65-70 miliar dolar AS," ujar Didi ditemui usai Outlook Kementerian Perdagangan 2024 di Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Peningkatan target ekspor ini, merupakan upaya memperbaiki kinerja ekspor China yang mengalami penurunan pada 2023. Pada 2022, ekspor ke China tercatat sebesar 65,9 miliar dolar AS.

Didi menjelaskan, penurunan kinerja ekspor tidak hanya terjadi dengan China. Hal ini disebabkan oleh menurunnya harga komoditas global.

"Sebetulnya kita punya optimisme bahwa ekspor kita masih kuat, daya saing ekspor kita masih bagus di dunia dan diharapkan ekspektasi yang disampaikan WTO bahwa 2024 akan lebih baik," ucap Didi.

Kemendag telah menyiapkan beberapa program untuk menggenjot pertumbuhan ekspor ke China pada 2024, salah satunya adalah pameran produk-produk Indonesia di beberapa provinsi negara tersebut.

"2024 kita akan menambahkan beberapa program ke China, misalnya kita kerja sama dengan beberapa provinsi di China untuk bisa memamerkan produk-produk kita di sana semacam ekspo," kata Didi.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement