Jumat 05 Jan 2024 09:24 WIB

KAI Terus Evakuasi Penumpang Kecelakaan Kereta Turangga dan Commuterline Bandung Raya

KAI terus berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di dua KA

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Arie Lukihardianti
Petugas SAR melakukan proses evakuasi kecelakaan KA Turangga dan KA lokal di petak Jalan Cicalengja-Haurpuguh, Kabubaten Bandung, Jumat (5/1/2024).
Foto: Dok Kantor SAR Bandung
Petugas SAR melakukan proses evakuasi kecelakaan KA Turangga dan KA lokal di petak Jalan Cicalengja-Haurpuguh, Kabubaten Bandung, Jumat (5/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung bertabrakan dengan Commuterline Bandung Raya pada pagi ini (5/1/2024). Dengan kejadian ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan akibat peristiwa Kecelakaan Kereta Api (KKA) antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dan Commuterline Bandung Raya di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB.

“Jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di dua KA yang menggalami musibah tersebut,” ujar EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga

Menurut Agus, upaya selanjutnya dari KAI adalah melakukan evakuasi 2 rangkaian kereta api dan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan. Bagi perjalanan KA-KA yang akan melintas di wilayah Haurpugur-Cicalengka, KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.

"KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Informasi lebih lanjut terkait kejadian ini akan kami sampaikan pada kesempatan selanjutnya," kata Agus.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement