Senin 08 Jan 2024 08:22 WIB

Pegiat Budaya Cirebon Sesalkan Ambruknya Gapura Candi Bentar di Taman Pataraksa

Bangunan monumental, apalagi berada di pusat pemerintahan, sudah semestinya memiliki standar kualitas pekerjaaan yang tinggi, kuat dan tahan lama.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Partner
.
Foto: network /Lilis Sri Handayani
.

(Istimewa)
(Istimewa)

CIREBON -- Sejumlah tokoh pegiat budaya Cirebon menyesalkan kejadian ambruknya Gapura di Alun-alun Taman Pataraksa Sumber, Kabupaten Cirebon, pada Selasa (2/1/2024) malam. Padahal gapura Candi Bentar dan alun-alun Taman Pataraksa itu baru diresmikan kurang dari dua bulan, tepatnya pada 10 November 2023.

Tokoh pegiat budaya dan pendiri komunitas Pusaka Cirebon Kendi Pertula, R Chaidir Susilaningrat menyebut pihaknya menyayangkan kualitas pekerjaan Alun-alun Taman Pataraksa yang terkesan asal-asalan.

‘’Kualitas pekerjaan yang sangat buruk benar-benar dipertontonkan di depan hidung para pimpinan daerah yang berkantor di sekeliling alun-alun, yang diharapkan jadi icon baru bagi pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon itu,’’ kata Chaidir, Ahad (7/1/2024).

Menurut Chaidir, sejak awal mengaku kecewa dengan tidak dilibatkannya para budayawan atau tokoh budaya setempat dalam merancang desain alun-alun, yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dengan biaya sekitar Rp 15 miliar.

‘’Kami (budayawan Cirebon) sama sekali tidak dilibatkan. Bahkan konsultasi mengenai bentuk bangunan dan sejarahnya pun tidak pernah,’’ cetus Chaidir.

Chaidir mengungkapkan, bangunan monumental, apalagi berada di pusat pemerintahan, sudah semestinya memiliki standar kualitas pekerjaaan yang tinggi, kuat dan tahan lama.

‘’Selain itu (seharusnya) juga menampilkan arsitektur yang sarat dengan nilai kearifan lokal Cirebonan sebagai tanah karomah para wali,’’ tambahnya.

Chaidir menjelaskan, Gapura Candi Bèntar merupakan bangunan gerbang khas Cirebon yang bernilai sejarah dan mengandung pesan filosofis yang luhur bagi kehidupan masyarakat.

‘’Prototype gerbang ini aslinya berada di Siti Hinggil Keraton Kasepuhan, yang dibuat pada abad ke-15 dan untuk di Taman Air Gua Sunyaragi, yang dibuat pada abad ke-17,’’ terang pria yang juga Penasehat Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi Cirebon (BPTAGS) itu.

Gapura Candi Bèntar yang asli, yang sudah berusia ratusan tahun, hingga kini masih tegak berdiri. Hal tersebut menandakan keseriusan para leluhur dalam membuat bangunan dan mewariskan 'legacy' bagi anak cucunya berabad-abad kedepan.

‘’Kita punya tanggung jawab yang sama, maka sudahkah kita pikirkan apa yang akan kita wariskan kepada generasi anak cucu kita puluhan tahun, ratusan tahun yang akan datang,’’ katanya.

Seperti diketahui, Alun-alun Pataraksa diresmikan oleh Bupati Cirebon, Imron, pada 10 November 2023. Alun-alun itupun disebut-sebut sebagai ikon baru Kabupaten Cirebon.

Pembangunan Alun-alun Pataraksa dilakukan dalam dua tahap. Pembangunan tahap pertama tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp 11,6 miliar. Sedangkan pembangunan tahap kedua di tahun 2023 dengan anggaran kurang lebih Rp 4,5 miliar, dengan menggunakan bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat. (lilis sri handayani)

sumber : https://matapantura.republika.co.id/posts/262051/pegiat-budaya-cirebon-sesalkan-ambruknya-gapura-candi-bentar-di-taman-pataraksa
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement