REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA--- Ratusan bencana melanda wilayah Kabupaten Majalengka selama 2023. Masyarakat di daerah itupun diimbau untuk waspada menghadapi puncak musim hujan pada awal tahun ini. Bencana yang paling banyak terjadi di Majalengka adalah kebakaran hutan dan lahan.
‘’Total kejadian bencana di Kabupaten Majalengka selama 2023 mencapai 425 kejadian,’’ ujar Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Rezza Permana, kepada Republika, Senin (8/1/2024).
Rezza mengatakan, dari 425 kejadian bencana itu, terbanyak berupa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mencapai 192 kejadian. Selanjutnya ada longsor sebanyak 87 kejadian, cuaca ekstrim 48 kejadian dan kekeringan 29 kejadian.
Selain itu, kata dia, bencana lain yang terjadi adalah banjir 21 kejadian, gerakan tanah 13 kejadian, erosi 13 kejadian, gempa bumi dua kejadian, kebakaran bangunan satu kejadian dan bencana/musibah lainnya sebanyak 19 kejadian.
‘’Bencana tersebar di 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka,’’ kata Rezza.
Namun, kata dia, bencana yang paling sering terjadi tercatat di Kecamatan Majalengka 58 kejadian, Cigasong 40 kejadian, Lemah Sugih 29 kejadian, Sukahaji 28 kejadian, Argapura dan Bantarujeg masing-masing 22 kejadian dan Maja 21 kejadian.
Sedangkan daerah yang paling jarang terjadi bencana sepanjang tahun kemarin tercatat di Kecamatan Palasah tiga kejadian, Dawuan empat kejadian, Cingambul enam kejadian dan Jatiwangi tujuh kejadian.
Rezza pun mengingatkan masyarakat di Kabupaten Majalengka untuk waspada akan terjadinya berbagai bencana. Pasalnya, saat ini wilayah Majalengka sedang mendekati puncak musim hujan.
‘’Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Majalengka, agar berhati-hati jika sedang terjadi hujan dengan intensitas tinggi maupun sedang serta angin. Karena wilayah Majalengka sangat rawan terjadinya bencana hidrometeorologi, khususnya pohon tumbang, longsor dan banjir,’’ tukas Rezza.