Rabu 10 Jan 2024 21:38 WIB

Viral Screenshot Grup WA Instruksikan Buzzer Tangisi Prabowo di TikTok, Ini Kata Herzaky

Dinarasikan bahwa serangan diperlukan untuk merespons kekalahan Prabowo dalam debat.

Rep: Febryan A/ Red: Andri Saubani
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat yang juga Jubir TKN Prabowo-Gibran, Herzaky Mahendra Putra.
Foto: Republika/Prayogi.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat yang juga Jubir TKN Prabowo-Gibran, Herzaky Mahendra Putra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan tangkapan layar grup WhatsApp buzzer yang terdapat pesan arahan untuk menangisi Prabowo Subianto lewat TikTok merupakan hoaks. Elite Partai Demokrat itu menduga keberadaan grup tersebut dan namanya di dalamnya merupakan hasil rekayasa kubu capres lain.

"Kami sangat menyayangkan masih ada pihak-pihak yang menggunakan segala cara. Cara-cara kotor, bengis, kejam, dan tak manusiawi dengan menggunakan hoaks, fake news, dan fitnah untuk mendiskreditkan lawan dalam kontestasi pilpres kali ini," kata Herzaky kepada Republika, Rabu (10/1/2024).

Baca Juga

Tangkapan layar percakapan grup WhatsApp itu viral di media sosial sejak Selasa (9/1/2024) malam. Foto profil grup WhatsApp itu adalah potret Prabowo dan Gibran. Tampak dalam grup itu ada percakapan yang melibatkan kontak bernama Mas Herzaky Mahendra, Buzzer PAN, Buzzer Gerindra, dan Ketua Buzzer TKN. 

Kontak bernama Mas Herzaky Mahendra memberikan arahan kepada para buzzer agar memilih isu yang akan digunakan untuk menyerang pasangan capres-cawapres lain. Dinarasikan bahwa serangan diperlukan untuk merespons kekalahan Prabowo dalam debat capres.

Kontak bernama Mas Herzaky Mahendra itu meminta para buzzer memilih salah satu dari lima isu. Di antaranya isu paslon lain menyerang personal, advertorial, dan menangisi Prabowo di TikTok. Kontak-kontak buzzer langsung merespons arahan itu dengan kata "siap". 

photo
Jadwa dan Tema Debat Pilpres 2024 - (Infografis Republika)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement