Kamis 11 Jan 2024 12:47 WIB

Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Aman di Konawe untuk Wujudkan Swasembada

Presiden Jokowi telah menambah anggaran pupuk sebesar Rp 14 triliun.

Menteri Pertanian (Mentan)  Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dalam keadaan aman di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dalam keadaan aman di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dalam keadaan aman di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mewujudkan swasembada pangan.

Mentan saat ditemui di Konawe, Kamis (11/1/2024), mengatakan persoalan pupuk yang selalu dihadapi petani kini sudah ditangani karena pemerintah di bawah pimpinan Presiden Jokowi telah menambah anggaran sebesar Rp 14 triliun. Kini, tugas petani adalah terus mempercepat produksi dalam mewujudkan swasembada.

Baca Juga

"Untuk masalah pupuk alhamdulillah baru dua bulan saya jadi menteri sudah selesai. Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah memberi bantuan Rp 14 triliun. Insya Allah ke depan pupuk tidak ada masalah," kata Amran.

Dia menyebutkan bahwa selain dukungan pupuk, Kementerian Pertanian juga terus memberikan bantuan berupa benih unggul dan alat mesin pertanian sebagai bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi padi dan jagung sebagai komoditas andalan masa depan bangsa.

"Kami berikan juga bantuan benih, traktor dan pendampingan langsung kepada para petani Indonesia. Sekali lagi kami mewakili petani berterima kasih kepada bapak presiden atas bantuan Rp 14 triliun ini. Bagi petani, presiden adalah pahlawannya petani Indonesia," ujar Amran.

Amran menyampaikan bahwa peningkatan produksi wajib dilakukan agar ke depan Indonesia tidak lagi bergantung pada kebijakan impor yang merugikan jutaan nasib petani di Indonesia. Bahkan sebaliknya, Indonesia harus mampu untuk mencapai swasembada yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani.

"Yang pasti kita jangan pernah mempersulit petani, itu sama saja dengan menginginkan impor dan itu memperkaya petani negara lain. Saya katakan kalau kita ingin kokoh negara ini harus berbuat banyak terhadap petani. Ingat petani adalah pahlawan pangan kita kalau mereka tidak bekerja kita akan kesulitan," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Konawe merupakan satu di antara sekian banyak daerah yang harus didorong untuk menjadi daerah penghasil pangan nasional, karena Konawe memiliki lahan yang subur dan air yang cukup.

"Konawe harus jadi penghasil pangan terbesar di Indonesia. Mengapa demikian, sebab Konawe adalah penopang pangan Sulawesi Tenggara dan bisa memenuhi kebutuhan kita karena memberi supply ke provinsi lain yang membutuhkan," jelasnya.

Ia juga menambahkan dirinya telah menghibahkan gaji dan tunjangan kerjanya untuk menambah biaya operasional penyuluh sebab selama delapan tahun tidak pernah ada kenaikan. Amran berharap dengan tambahan tersebut, target Indonesia dalam mewujudkan swasembada dapat tercapai.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement