Jumat 12 Jan 2024 14:03 WIB

Jika Rajab Termasuk 4 Bulan Suci, Lantas Bagaimana Ramadhan? Ini Penjelasan Prof Quraish

Rajab merupakan salah satu dari empat bulan hurum yang dimuliakan

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Rajab. Rajab merupakan salah satu dari empat bulan hurum yang dimuliakan
Foto: Republika.co.id
Ilustrasi Rajab. Rajab merupakan salah satu dari empat bulan hurum yang dimuliakan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran menyebutkan bahwa ada empat bulan haram (suci), Allah SWT memerintahkan agar di empat bulan suci itu tidak melakukan perbuatan dosa dan menganiaya diri sendiri.

Prof KH Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan bulan apa saja yang dimaksud empat bulan suci dalam Alquran itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

Baca Juga

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya terdapat empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di dalamnya dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS At-Taubah ayat 36)

Mengutip penjelasan Prof KH Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah,  hampir seluruh masyarakat Arab sebelum Islam mengakui dan mengagungkan empat bulan dalam setahun. 

Sedemikian besar pengagungan mereka, sehingga jika seseorang menemukan pembunuh ayah, anak atau saudaranya pada salah satu dari empat bulan itu, dia tidak akan mencederai musuhnya kecuali setelah berlalu bulan haram itu.

Tiga bulan di antara keempat bulan haram itu mereka sepakati, yaitu Dzulqaidah, Dzulzijjah, dan Muharram. Bulan yang keempat yakni Rajab, maka ini dianut keharamannya oleh mayoritas suku-suku masyarakat Arab. Akan tetapi, suku Rabi'ah menganggap bulan haram yang keempat adalah Ramadhan. 

Islam melalui Rasulullah SAW menegaskan keempat bulan haram sesuai dengan anutan mayoritas masyarakat Arab itu, walaupun dalam saat yang sama mengakui bahwa bulan Ramadhan mempunyai kedudukan yang sangat istimewa, bahkan salah satu malam Ramadhan, nilainya lebih baik dari seribu bulan. 

Kalimat "Itulah agama yang lurus" pada Ayat 36 Surat At-Taubah, mengandung makna bahwa bilangan 12 dalam setahun dan empat di antaranya adalah bulan-bulan haram, adalah bilangan berdasar sistem yang ditetapkan dan menjadi syariat agama Allah SWT. 

Melalui pernyataan ini, Alquran membatalkan anutan orang-orang Yahudi yang menjadikan perayaan keagamaan mereka berdasar perhitungan Syamsiyah. 

Baca juga: 5 Pilihan Doa Ini Bisa Jadi Munajat kepada Allah SWT Perlancar Rezeki

 

Dalam Islam hari raya keagamaan hanya dua kali, yaitu Hari Raya Idul Adha yang bertepatan dengan tanggal 10 DzulhgtttHijjah dan Hari Raya Idul Fithri setelah usai puasa Ramadhan yang jatuh pada tanggal 1 Syawwal. 

Larangan menganiaya atau melakukan dosa pada keempat bulan itu, bukan berarti pada bulan-bulan sisanya dosa dapat dilakukan. Yang dimaksud adalah penekanan khusus pada keempat bulan itu, karena ia merupakan bulan-bulan ibadah dan agung di sisi Allah SWT. 

Karena itu pula maka beribadah pada masa-masa tersebut berdampak positif dan mengundang banyak pahala, demikian pula sebaliknya berdosa mengakibatkan murka yang besar. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement