REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menpora Dito Ariotedjo menyambut antusias kedatangan Pengurus Pusat Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PP PKSI) periode 2023-2027 pimpinan Rian Putra Utama di kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (12/1/2024). Rian didampingi Wakil Ketua Umum PP PKSI Erlangga Tjokro, Brian Bastara, dan Bendahara Umum Resadhatu.
Menpora mewakili pemerintah juga akan mendukung karena cabor ini akan dimainkan di SEA Games 2025.
"Hari ini terima pengurus baru PP PKSI menyambut dengan antusias, mereka akan memopulerkan korfball dan juga melakukan pembinaan. Apalagi tahun ini di mainkan di PON 2024 ada delapan daerah yang bertanding. Serta 2025 akan dimainkan di SEA Games di Bangkok Thailand," ujar Menpora saat menyaksikan tim korfball DKI bermain di lapangan Kemenpora.
Menpora menambahkan, karena korfball akan dimainkan SEA Games 2025 jadi fokus prestasi agar korfball Indonesia bisa mendulang medali. "Pemerintah pastinya akan mendukung. Kami menunggu federasi memberikan road map, rencana pelatnas jangka pendek, panjang menuju SEA Games. Tugas kami mempersiapkan kepelatihan dan pembinaan. Jika korfball menggelar event, kami mendukung," kata Menpora.
Usai menyaksikan atlet DKI Jakarta bermain, Menpora sempat mencoba permainan yang terakhir kali dimainkan di PON keempat tahun 1957 di Makassar kala itu masih bernama bola keranjang. "Tadi mencoba agak susah, karena dari kecil biasa dengan bola basket yang ada papan pantulnya ini tidak ada, jadi harus fokus ke keranjangnya," kata Menpora.
Korfball dimainkan oleh tim yang terdiri dari empat orang putri dan empat orang putra. Jadi, dalam satu tim ada delapan orang.
Olahraga ini tidak ada dribblem hanya passing. Untuk tiangnya menggunakan keranjang dan tidak ada papan pantul, dengan tinggi tiang tiga setengah meter.
Sementara itu, Rian Putra Utama mengatakan, agenda mereka menyosialisasikan korfball. Ia mengatakan, korfball udah ada sejarahnya di Indonesia, tapi awareness masih kurang.
"Hari ini mengajak pemain DKI Jakarta sekedar menunjukkan teman-teman di Kemenpora. Harapannya meningkatkan pengetahuan komunitas olahraga lain bahwa ada olahraga korfball," kata dia.
Ia berharap, korfball mendapatkan perhatian pemerintah. Ia ingin korfball dilihat sebagai olahraga yang punya nilai sejarah.
"Pengurus baru ingin berjuang menunjukan keseriusan, termasuk menghadirkan korfball di Kemenpora hari ini. Sembari menunggu Surat Keputusan KONI Pusat, sosialisasi terus, pelatihan dan menyusun program kerja. Kita juga telah menjalin hubungan dengan federasi internasional, berdiskusi untuk meningkatkan korfball, terutama di ASEAN," ujarnya.