Sabtu 13 Jan 2024 09:59 WIB

Permen Karet Bisa Kurangi Adiksi Merokok? Ini Kata Dokter

Perokok harus punya niat yang kuat untuk berhenti merokol.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Salah satu cara yang kerap dipilih agar mengurangi kecanduan rokok adalah dengan memakan permen karet.
Foto: Boldsky
Salah satu cara yang kerap dipilih agar mengurangi kecanduan rokok adalah dengan memakan permen karet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi rokok konvensional maupun elektronik di Indonesia masih sangat tinggi. Banyak yang menganggap bahwa rokok elektronik tidak menimbulkan adiksi dan bahaya kesehatan dibandingkan rokok konvensional.

Padahal, rokok elektronik (vape) juga menimbulkan adiksi bagi penggunanya. Salah satu cara yang kerap dipilih agar mengurangi kecanduan rokok adalah dengan memakan permen karet. 

Baca Juga

Apakah itu masih berlaku?

Prof Agus Dwi Susanto, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan permen karet jadi salah satu upaya mengatasi adiksi dan juga perilaku. Sebagai contoh, perokok punya kebiasaan memegang rokok setiap hari.

"Sehingga ada sesuatu di mulutnya, maka harus menggantinya karena selama manajamen berhenti merokok ada tatalaksana ketagihan, putus nikotin dan perubahan perilaku serta tatalaksana dukungan. Untuk merubah perilaku kita ganti permen karet sebenarnya bisa mengganti dengan perilaku yang lain," kata Prof Agus dalam pertemuan daring bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), beberapa waktu lalu.

Menurut Prof Agus, alternatif lain tersebut bisa dengan cara berkebun, menanam tanaman sejak pagi hari di mana perokok biasa langsung memegang rokok. Dengan kegiatan-kegiatan tadi, tangan perokok bisa lebih terbiasa dengan menanam dibandingkan merokok, jadi tidak selalu harus dengan permen karet.

Lebih lanjut Prof Agus berbagi tips tentang langkah-langkah untuk berhentu merokok. Hal yang jelas, kata dia, perokok tentu harus punya niat yang kuat.

"Tanpa niat motivasi kuat perlu dukungan modalitas," ujarnya.

Prof Agus mengatakan tanpa niat dan komitmen yang kuat, kecanduan bisa sulit diatasi. Hal utama dalam memulai mengatasi kecanduan adalah niat dan motivasi. Kemudian buat skor nilai untuk motivasi tersebut apakah dari 8-10 yang artinya sudah bagus. Namu jika skor motivasinya rendah hanya 2-3 maka akan susah berhenti merokok. 

Berhenti merokok juga memerlukan dukungan dari orang sekitar. Kemudian juga bisa dibantu tablet hisap, spray atau yang lainnya. Berikutnya bisa diberi terapi tambahan, rehab medik hingga akupuntur. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement