Senin 15 Jan 2024 15:49 WIB

Keistimewaan Punya Sifat Amanah Bagi Pemimpin, Disukai Rakyatnya

Sifat amanah bagi seorang pemimpin mempunyai banyak manfaat.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
Pemimpin amanah (ilustrasi).
Foto: republika
Pemimpin amanah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sifat amanah bagi seorang pemimpin mempunyai banyak manfaat baik bagi pemimpin itu sendiri maupun rakyat yang dipimpinnya. Bagi pemimpin dengan amana dia akan mendapatkan kepercayaan rakyatnya. Sedangkan rakyat pun bahagia mempunyai pemimpin amanah.

Ahmad Muhammad al-Hufy dalam bukunya "Akhlak Nabi Muhammad Saw" menggambarkan bagaina sifat amanah Rasulullah yang dapat membahagiakan banyak orang. Menyampaikan wahyu Allah sebenar-benarnya kepada umatnya merupakan bentuk sifat amanah Rasulullah Saw. Ia rela menerima penderitaan yang berat demi menyampaikan amanah Allah yakni agama Islam.

Baca Juga

Bangsa Arab sejatinya telah mengenal sifat Amanah Rasulullah Saw sebelum diutus oleh Allah. Karena itu penduduk Makkah menjulukinya 'Al-Amin' (orang terpercaya). Sifat amanah yang bersemayam dalam diri Rasulullah membuat segala keputusan yang diambilnya selalu dipatuhi. Dengan sifat amanah Rasulullah, ia mampu menciptakan kedamaian.

Seperti ketika momen orang-orang Quraisy memugar Ka'bah. Rasulullah ikut di antara mereka. Ada bagi-bagi pekerjaan dalam pemugaran tersebut. Rasulullah dan pamannya bertugas mengangkut batu dari pemuka-pemuka Quraisy. Namun terjadi perselisihan saat akan mengangkat Hajar Aswad yang disebabkan adanya keinginan memonopoli mengangkut Hajar Aswad di antara para kabilah.

Perselisihan tersebut menyebabkan mereka nyaris saling membunuh. Perselisihan berlangsung berhari-hari. Hingga kemudian ada ide agar dipilih orang sebagai hakim di antara mereka ialah yang pertama kali masuk di pintu masjid. Saran itu diterima oleh semua kabilah.

Dan Rasulullah terpilih untuk menjadi hakim. Semua kabilah dengan sepenuh hati mempercayai Rasulullah karena sifat amanahnya. Mereka akan percaya keputusan yang akan diambilnya. Mendengar itu semua, Rasulullah kemudian meminta kain kepada mereka.

"Berikan selembar kain kepadaku," kata Rasulullah. Lalu mereka memberinya kain. Rasulullah kemudian mengambik Hajar Aswad dengan tangannya dan meletakkannya di kain itu. Lalu berkata "Hendaklah tiap kabilah memegang salah satu ujung kain ini, kemudian angkatlah batu ini bersama-sama." Dengan serentak mereka mengangkat Hajar Aswad tersebut hingga ke tempatnya.

Peristiwa ini terjadi pada 18 tahun sebelum hijrah. Atas sifat amanah Rasulullah, semua kabilah senang. Dan Rasulullah mendapatkan kepercayaan dari mereka. Selain itu ada contoh sifat amanah lain dalam diri Rasulullah.

Amanah secara umum memiliki pengertian menyembunyikan rahasia, tulus memberikan nasihat kepada yang memintanya dan benar-benar menyampaikan sesuatu yang ditugaskan untuk disampaikan. Sifat seperti ini seharusnya dimiliki setiap pemimpin sekarang ini. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement