REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap sejumlah temuan yang membuat publik kaget pada Refleksi Kerja 2023 PPATK. Front Aksi Mahasiswa Pemuda Selamatkan (FAM) PPATK menyatakan dukungan kepada kepala PPATK agar tidak gentar membongkar transaksi mencurigakan demi mencegah para mafia dan maling uang rakyat menguasai negara.
“FAM PPATK juga menyatakan sikap mendukung Kepala PPATK bongkar transaksi mencurigakan untuk menyelamatkan pemilu pemilihan presiden 2024 dari aliran dana ilegal atau kejahatan tindak pidana,” ucap Koordinator Aksi FAM PPATK Faisal lewat keterangannya, Senin (15/1/2024).
Sebagaimana diketahui, ada sejumlah temuan yang PPTK ungkap dan kemudian menjadi perbincangan publik beberapa hari terakhir. Temuan itu antara lain dugaan aliran dana untuk kepentingan pembangunan proyek strategis nasional (PSN), tapi malah masuk ke kantong aparatur sipil negara (ASN) hingga politikus. Di mana hanya 36,81 persen dana untuk PSN yang masuk ke rekening sub kontraktor.
Selain itu, ada temuan lain PPATK yang juga hangat diperbincangkan, yakni adanya aliran dana sebesar Rp 195 miliar dari luar negeri ke 21 rekening bendahara partai politik. Di mana menurut Kepala PPATK Ivan Yustiavandana ada 21 rekening bendahara yang terendus PPATK menerima aliran dana fantastis tersebut dengan jumlah transaksinya mencapai 9.164 transaksi.
“Masyarakat kaget sekaligus miris atas temuan tersebut ditengah kondisi ekonomi yang kiat sulit, namun berbeda dengan beberapa kalangan elit politik yang menuding temuan tersebut biasa saja bahkan ada pula yang menuding balik PPATK mencari panggung dan sensasi ditengah hiruk pikuk tahun politik pemilu 2024,” kata Faisal.
Sebab itu, pihalknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung PPATK. Faisal menyatakan, rakyat bersama PPATK harus terus mengawasi adanya dugaan transaksi mencurigakan pihak-pihak tertentu yang ngotot dengan berbagai cara memenangkan pilpres satu putaran ataupun dua putaran. "Tenang saja PPATK, tenang saja. Kami bersamamu demi menyelamatkan Pilpres dari aliran dana kejahatan,” terang dia.
FAM PPATK juga meminta aparat penegak hukum untuk proaktif menindaklanjuti temuan PPATK dengan melakukan penyelidikan secara jujur, adil, dan transparan. Faisal menekankan, hal itu penting untuk dilakukan agar temuan dugaan aliran dana tersebut menjadi terang benderang.
"Bagaimana mau menghadirkan pemerintahan yang baik dan bersih jika cara yang ditempuh dalam meraih kekuasaan memakai cara-cara keji dan dukungan aliran dana kejahatan," kata dia.