Selasa 16 Jan 2024 18:31 WIB

Penyewa Kios di Bandara Halim Perdanakusuma Keluhkan Omzet Turun

Meski tidak ada penerbangan di Bandara Halim, penyewa kios tetap harus bayar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Penumpang di pintu keberangkatan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (1/9/2022).
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Penumpang di pintu keberangkatan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (1/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyewa kios (tenant) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, mengeluhkan turunnya omzet penjualan. Faktornya disebabkan belum pulihnya jumlah penumpang di bandara tersebut sejak pandemi Covid-19.

 

"Pemasukan turun sekitar 60-70 persen karena penumpang sepi. Padahal setelah revitalisasi kan harusnya jumlah penumpang bertambah," kata salah satu penyewa kios, Silvi saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (16/1/2024).

 

Revitalisasi itu mengakibatkan aktivitas Bandara Halim Perdanakusuma sempat terhenti beberapa bulan. Namun, setelah revitalisasi hingga kini jumlah penumpang belum pulih total seperti sebelum pandemi Covid-19.

Menurut Silvi, belum pulihnya jumlah penumpang mengakibatkan penurunan drastis omzet penjualannya. Bahkan sejak Desember 2022, saat proses revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma sudah rampung, penyewa kios terpaksa mengurangi jumlah pegawainya.

Mereka memberhentikan sejumlah pegawai untuk mengurangi biaya pengeluaran uang sewa kios di Bandara Halim Perdanakusuma. Tujuannya agar usahanya tetap dapat berjalan.

 

"Sewa harus bayar sementara pemasukan enggak ada. Ada (tenant) yang mengurangi dari tadinya 14 orang pegawai sekarang ada tujuh, lima. Saya di sini lima, sebelumnya 12 pegawai," ujar Silvi.

 

Saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19, mengakibatkan jumlah penumpang pesawat anjlok. Selain pengetatan mobilitas yang diterapkan pemerintah, pengelola juga melakukan revitalisasi landasan. Meski tidak ada aktivitas penerbangan, sambung dia, para penyewa kios tetap harus membayar sewa.

Silvi mengaku, sudah berupaya melayangkan surat kepada pengelola Bandara Halim Perdanakusuma untuk meminta keringanan biaya sewa. Tetapi, hal tersebut tak disetujui.

 

"Harapan kita kalau penurunan biaya sewa enggak bisa. Kalau enggak bisa tambah jadwal penerbangan, adain promo biar penumpang kembali ramai seperti sebelum pandemi Covid-19," tutur Silvi.

Manajemen Bandara Halim Perdanakusuma menyatakan masih berupaya meningkatkan jumlah penumpang agar kembali normal seperti sebelum pandemi.

Humas Bandara Halim Perdanakusuma, Nadia Putri Andrian menjelaskan, apabila dibanding tahun 2018, jumlah penumpang sekarang setelah revitalisasi memang belum pulih total.

Pada 2018 atau sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, jumlah penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma tercatat sebanyak 7.289.885 orang. Sejak pandemi merebak di Indonesia pada awal 2020 jumlah penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma mulai mengalami penurunan cukup signifikan.

 

"Pada akhir tahun 2021 hingga pertengahan tahun 2022, dilakukan revitalisasi runway bandara yang menyebabkan operasional penerbangan dihentikan untuk sementara waktu," kata Nadia.

 

Dia membantah, bila terjadi penurunan penumpang, karena pada 2022 saat revitalisasi jumlah penumpang tercatat 978.163 orang. Pada 2023 tercatat sebanyak 3.660.750 orang dengan rata-rata jumlah penumpang 10 ribu orang per hari.

Penumpang belum pulih...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement