Kamis 18 Jan 2024 15:49 WIB

Samsung Umumkan Cincin Pintar Galaxy Ring, Apa Fungsinya?

Belum ada rincian lebih lanjut tentang rencana perilisan, fungsi, maupun anggarannya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Samsung Ring.
Foto: Xatakandroid
Samsung Ring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung mulai bicara soal perangkat lunak yang mendukung kesehatan pengguna melalui Samsung Health. Hal ini diumumkan dalam acara Samsung Unpacked, pekan ini. 

Perusahaan asal Korea tersebut mengumumkan fitur pelacakan tidur Galaxy Watch 6 dan perangkat lunak seperti manajemen pengobatan dan pembaruan yang akan datang untuk perangkat lunak kesehatannya. Sekarang Samsung memberi gambaran singkat tentang perangkat cincin pintar alias Galaxy Ring yang akan membantu mendukung pelacakan kesehatan pengguna.

Baca Juga

“Bentuknya terlihat seperti sebuah cincin, dengan sejumlah sensor terlihat jelas di bagian dalam cincin,” demkian laporan seperti dilansir dari laman Engadget, Kamis (18/1/2024).

Belum ada rincian lebih lanjut tentang rencana perilisan, fungsi, maupun anggarannya. Meski ada spekulasi tentang perilisannya, saat ini samsung tetap meningkatkan bidang Galaxy Home, seperti pada Galaxy S24 dan S24 Ultra.

Tentu saja, Samsung bukanlah perusahaan pertama yang mencoba produk yang berfokus pada kesehatan, meskipun akan menjadi perusahaan terbesar yang melakukannya sejauh ini. Oura telah melakukannya selama beberapa waktu dan merilis Ring generasi ketiganya pada tahun 2022. 

Perangkat itu dapat melacak tidur pengguna, mengukur detak jantung selama berolahraga, dan melacak aktivitas harian untuk memastikan pengguna mencapai tujuan tertentu. Sebagian besar perangkat yang dapat digunakan sudah melakukan hal semacam ini, meskipun tentu saja tidak dalam bentuk yang sekecil itu. 

Dapat diasumsikan bahwa Samsung Galaxy Ring akan mencakup wilayah yang sama. Cincin Pintar itu bisa bekerja berdampingan dengan metrik baru yang hadir di Samsung Health, seperti skor vitalitas yang baru saja diumumkan perusahaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement