REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, bukan pertama kalinya mengundurkan diri dari kabinet pemerintahan. Sri pernah mundur sebagai menteri keuangan di tengah panasnya kasus Bank Century pada Mei 2010 lalu. Sri Mulyani, saat itu dipercaya Bank Dunia untuk menjadi managing director atau direktur pelaksana.
Saat itu, faktor pasar regional dan terpilihnya Sri Mulyani menjadi direktur pelaksana Bank Dunia langsung memberikan imbas negatif pada pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan 5 Mei 2010 anjlok 112,77 poin atau 3,81 persen akibat sentimen tersebut. IHSG saat itu berada di level 2.846,24.
Ini merupakan koreksi terdalam selama perdagangan saham pada 2010.
Sebelumnya, pernyataan ekonom senior Indef, Faisal Basri yang menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati siap mundur dari kabinet menjadi perbincangan di publik. Bukan hanya Sri Mulyani, Faisal juga menyebut menteri lain yang akan mundur adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Menanggapi isu tersebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan tanggapannya soal rencana mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan sejumlah menteri lainnya dari Kabinet Indonesia Maju. Ia pun meminta agar pihak yang melontarkan isu tersebut tidak membuat isu-isu mundurnya sejumlah menteri dari pemerintahan.
"Lho, jangan suka bikin isu," kata Zulkifli Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Ketua Umum PAN itu pun kemudian menyinggung soal penyelenggaraan pemilu pada 14 Februari nanti agar bisa berlangsung dengan damai dan riang gembira. Ia mengimbau agar tak ada pihak yang saling menjelekkan satu sama lain.