REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan ekonom senior Indef, Faisal Basri yang menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati siap mundur dari kabinet menjadi perbincangan di publik. Bukan hanya Sri Mulyani, Faisal juga menyebut menteri lain yang akan mundur adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Terlepas dari pernyataan Faisal Basri, Sri Mulyani bukan pertama kali mengundurkan diri dari kabinet. Sri pernah mundur sebagai menteri keuangan di tengah panasnya kasus Bank Century pada 2010. Sri mundur karena ditunjuk menjadi pimpinan World Bank atau Bank Dunia.
Saat itu, tepatnya pada 5 Mei 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima pengunduran diri Sri Mulyani. "Respons saya adalah saya menyetujui," kata SBY dikutip dari pemberitaan Republika.
Sebelum memberi keterangan pers, Presiden rapat bersama Menko Perekonomian Hatta Radjasa dan Menko Polhukam Djoko Suyanto.
Sri Mulyani pun membenarkan kabar dia ditunjuk oleh Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick untuk menjadi managing director atau direktur pelaksana. Berita penunjukan Sri Mulyani dimuat di laman resmi Bank Dunia.
SBY menyampaikan, pindahnya Sri Mulyani ke Bank Dunia tidak tiba-tiba. Pada awal April, Bank Dunia sudah memberi tahu SBY rencana mereka meminang Sri Mulyani.
Bos Bank Dunia kala itu, Zoellick menjelaskan, pemilihan Sri Mulyani adalah langkah tepat. "Sri adalah sosok dengan kemampuan dan pengalaman unik. Dari sudut pandang Indonesia yang masih dibelit kemiskinan, Sri memiliki reputasi internasional untuk mewujudkan good governance," ungkap Zoellick.